Magelang (Antaranews Jateng) - Para relawan berasal dari berbagai komunitas di Kota Magelang aksi sosial membersihkan aliran Kali Manggis di dekat Pasar Rejowinangun dari berbagai sampah dalam rangkaian Festival Pasar Rakyat Magelang 2018, Minggu.
Sasaran lokasi aksi sosial tersebut sepanjang 500 meter alur Kali Manggis, dari Kampung Karang Lor hingga Kampung Kliwonan. Tempat itu berada di sebelah timur Pasar Rejowinangun, pasar tradisional terbesar di Kota Magelang.
Berbagai sampah seperti plastik, kain, serta botol, yang disingkirkan mereka dari sungai tersebut kemudian diangkut petugas Pemkot Magelang ke tempat pembuangan akhir sampah.
Kali Manggis yang melewati wilayah Kota Magelang itu, berhulu di Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, sedangkan muaranya di wilayah Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Ketua Panitia Seksi Resik-Resik Kali Festival Pasar Rakyat Magelang 2018, Bagus Priyana menjelaskan tentang tujuan aksi sosial tersebut yang terutama mewujudkan suasana lingkungan pasar tradisional yang bersih, rapi, dan nyaman untuk beraktivitas masyarakat.
"Karena alur Kali Manggis sepanjang sekitar 500 meter itu melewati samping Pasar Rejowinangun, sehingga menjadi sasaran kegiatan ini, supaya sungai di sini tetap terjaga kebersihannya," ujarnya.
Ia menyebut ratusan relawan terlibat dalam aksi sosial membersihkan Kali Manggis dari endapan atau berbagai sampah tersebut.
Ia mengharapkan aksi sosial itu meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar pasar dan siapa saja yang setiap hari beraktivitas di Pasar Rejowinangun untuk menjaga kebersihan sungai tersebut.
Aksi sosial tersebut sebagai kegiatan pembuka atas seluruh rangkaian agenda Festival Pasar Rakyat Magelang mulai 22 Juli hingga 26 Agustus 2018 yang melibatkan 59 komunitas seniman, pemerhati budaya, pelajar dan mahasiswa, serta berbagai kelompok pemuda dan masyarakat lainnya. Festival tersebut didukung oleh Yayasan Danamon Peduli, Pemerintah Kota Magelang, dan Forum Komunitas Seni Budaya Magelang.
Selain "Reresik (membersihkan, red.) Kali Manggis", rangkaian festival, antara lain performa seni, ruwat pasar, sarasehan sejarah Pasar Rejowinangun, dan lokakarya pembuatan video pendek dengan telepon pintar.
Lokasi festival di Pasar Rejowinangun dan Pasar Sidomukti Kota Magelang.
Sekretaris Panitia Festival Pasar Rakyat Magelang, Muhammad Nafi mengatakan festival tersebut juga sebagai gerakan sosial guna merespons kondisi pasar rakyat saat ini.
"Pasar rakyat sekarang masih terus bertahan di tengah kepungan dan dominasi pasar atau ritel modern dan pasar daring. Dengan kampanye ini, kami mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali pasar rakyat sebagai salah satu fondasi ekonomi bangsa," katanya.
Nafi yang juga pegiat seni budaya Kota Magelang itu, mengemukakan bahwa pasar rakyat bukan sekadar tempat transaksi kebutuhan masyarakat sehari-hari di suatu daerah, akan tetapi juga ruang publik di mana terbangun interaksi sosial.
"Pasar rakyat juga memberikan inspirasi yang kuat bagi berkembangnya seni budaya," ujar dia.