Ikut Tarkam, PPSM Magelang Pecat Tiga Pemain
Magelang, Antara Jateng - Manajemen PPSM Sakti Kota Magelang, Jawa Tengah, memecat tiga pemain karena ikut pertandingan antarkampung (tarkam) meskipun mereka sudah terikat kontrak dengan klub tersebut.
"Karena melakukan indisipliner, kami terpaksa mencoretnya," kata Manajer PPSM Sakti Adi Candra Pamungkas di Magelang, Jumat.
Tiga pemain itu, yakni Galih Tri Handoko dan Voller Ortega (gelandang) serta Martin Kaafir (striker).
Ia menjelaskan tentang keputusan tegas pihak manajemen yang antara lain agar tidak terjadi lagi kepada para pemain lainnya.
Sebenarnya, kata dia, masih ada dua pemain lainnya yang terbukti ikut pertandingan sepak bola antarkampung. Akan tetapi, mereka masih mendapat toleransi. Pada kesempatan itu, dia tidak menyebut nama dua pemain tersebut.
Terkait dengan izin pertandingan PPSM melawan PSIS Semarang di Stadion Moch. Soebroto Kota Magelang, Sabtu (4/6), Candra mengatakan bahwa hingga saat ini kepolisian setempat tidak memberikan izin dengan pertimbangan, antara lain, keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang bulan puasa.
Selain itu, kata dia, terkait dengan kerusuhan pendukung saat PPSM bertanding melawan Persipur Purwodadi di stadion itu pada hari Minggu (29/5).
Ia mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada penyelenggara Indonesia Soccer Championship Seri B, PT Gelora Trisula Semesta, untuk ditindaklanjuti.
Pelatih Kepala PPSM Sakti Siswanto menyatakan dukungan terhadap keputusan manajemen mencoret tiga pemain dari daftar tim karena melanggar aturan disiplin.
"Mendukung karena secara profesional memang manajemen harus menjatuhkan sanksi," katanya.
Ia juga mengaku pemecatan terhadap mereka akan memengaruhi kekuatan Tim PPSM yang menjadi kebanggaan masyarakat Magelang itu.
Apalagi, lanjut dia, seorang pemain di posisi depan, Reza Ajie, dipastikan tidak bisa diturunkan karena akumulasi kartu kuning.
"Akan tetapi, persiapan bertanding oleh para pemain harus tetap dilakukan sebaik mungkin," katanya.
"Karena melakukan indisipliner, kami terpaksa mencoretnya," kata Manajer PPSM Sakti Adi Candra Pamungkas di Magelang, Jumat.
Tiga pemain itu, yakni Galih Tri Handoko dan Voller Ortega (gelandang) serta Martin Kaafir (striker).
Ia menjelaskan tentang keputusan tegas pihak manajemen yang antara lain agar tidak terjadi lagi kepada para pemain lainnya.
Sebenarnya, kata dia, masih ada dua pemain lainnya yang terbukti ikut pertandingan sepak bola antarkampung. Akan tetapi, mereka masih mendapat toleransi. Pada kesempatan itu, dia tidak menyebut nama dua pemain tersebut.
Terkait dengan izin pertandingan PPSM melawan PSIS Semarang di Stadion Moch. Soebroto Kota Magelang, Sabtu (4/6), Candra mengatakan bahwa hingga saat ini kepolisian setempat tidak memberikan izin dengan pertimbangan, antara lain, keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang bulan puasa.
Selain itu, kata dia, terkait dengan kerusuhan pendukung saat PPSM bertanding melawan Persipur Purwodadi di stadion itu pada hari Minggu (29/5).
Ia mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada penyelenggara Indonesia Soccer Championship Seri B, PT Gelora Trisula Semesta, untuk ditindaklanjuti.
Pelatih Kepala PPSM Sakti Siswanto menyatakan dukungan terhadap keputusan manajemen mencoret tiga pemain dari daftar tim karena melanggar aturan disiplin.
"Mendukung karena secara profesional memang manajemen harus menjatuhkan sanksi," katanya.
Ia juga mengaku pemecatan terhadap mereka akan memengaruhi kekuatan Tim PPSM yang menjadi kebanggaan masyarakat Magelang itu.
Apalagi, lanjut dia, seorang pemain di posisi depan, Reza Ajie, dipastikan tidak bisa diturunkan karena akumulasi kartu kuning.
"Akan tetapi, persiapan bertanding oleh para pemain harus tetap dilakukan sebaik mungkin," katanya.