"Berkompetisi adalah dorongan bagi kita untuk mau maju, kita harus punya mimpi dan hasilnya nanti yaitu menjadi jangkar bagi kehidupan," katanya di Semarang, Senin.
Menurutnya, ketika seorang desainer memiliki artinya desainer tersebut siap bersaing baik di kancah domestik maupun hingga ke luar negeri.
Meski demikian, sebelumnya seorang calon desainer harus meyakini alasan yang diinginkan mengapa menekuni bidang tersebut. Banyak alasan para desainer menekuni bidang tersebut di antaranya adalah ingin menciptakan lapangan kerja, ingin menjadi terkenal dan mendunia, atau hanya ingin sekadar memiliki hasil karya.
"Saya melihat banyak desainer lokal Semarang ini yang melewati proses seperti saya yaitu berani meninggalkan Semarang dan berkarya untuk Indonesia. Terutama adalah untuk menjalin komunikasi dengan banyak pihak dan menciptakan lapangan kerja," katanya.
Anne juga berharap agar para desainer tidak perlu khawatir jika hasil karya mereka dicontoh oleh desainer lain. Menurutnya, adopsi tersebut menunjukkan hasil karya seorang desainer diakui oleh pihak lain.
"Selain itu, bagi saya sangat menyenangkan bisa memberikan inspirasi bagi orang lain. Saya akui, hasil karya saya banyak diikuti oleh desainer dari kelas 'kambing' hingga 'kakap'," katanya.
Sementara itu, untuk terus memajukan industri kreatif khususnya dari sisi perancang busana berkualitas asal Semarang, pihaknya terus mengedukasi para perancang lokal terutama yang masih merintis.
"Biasanya setelah mereka mengikuti acara fashion show, mereka akan saya datangi satu per satu dan saya ajak berkomunikasi. Itu salah satu bentuk dukungan yang saya berikan kepada mereka," katanya.