"Dari hasil pencarian tadi pagi, sonar USS Fort Worth menangkap obyek metal, tetapi masih dugaan bagian pesawat. Ini jadinya obyek ke-6 dan ke-7," kata Bambang dalam keterangan pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa.
USS Fort Worth, tambahnya, saat ini sedang mencoba menurunkan remotely operated vehicle (ROV) untuk memastikan kedua obyek metal tersebut adalah badan pesawat Air Asia yang dicari.
"Mereka masih mencoba mengkorfirmasi dua obyek tersebut. Temuan ada di sektor prioritas satu," ujar dia.
Sebelumnya Basarnas menambah sektor prioritas operasi untuk pencarian bagian besar pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di sekitar perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, pada Minggu (28/12).
"Untuk operasi hari ini, karena perkembangan evaluasi teknis dan taktis hasil dari kemarin, maka hari ini akan dilakukan tambahan area pencarian prioritas. Saya sebut disitu area pencarian prioritas yang kedua," katanya.
Letak sektor prioritas kedua tersebut, ia menjelaskan ada di dalam sektor tambahan, diluar sektor prioritas yang pertama.
Yang dikerjakan di daerah operasi pada hari kesepuluh, lanjutnya, untuk di empat sektor yang telah ditetapkan sejak awal tetap dilakukan pencarian korban dan serpihan pesawat yang kemungkinan terbawa arus.
Sedangkan di dalam sektor prioritas kedua, ia mengatakan tim SAR gabungan berupaya mencari yang diduga bagian pesawat dan juga kotak hitam. Operasi di sektor ini dilakukan kapal-kapal yang mempunyai alat dan sistem pencarian untuk obyek di bawah permukaan air.
Dalam sektor prioritas kedua tersebut, menurut dia, sudah ada KRI Hasanuddin, KRI Usman Harun, kapal Geosurvey, kapal Baruna Jaya I, dan kapal Cress Onix. "Mereka bahu-membahu untuk mencari dengan bantuan alat baik itu sistem sonar dan pinger locater".