Berdasarkan informasi yang diperoleh di Semarang, Kamis, korban ditemukan tewas di kamar rumahnya di Jalan Candi Permata II Nomor 179 RT 03 RW 09, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan pada Rabu (24/10) sekitar pukul 18.40 WIB oleh ibu kandung korban.
Korban yang sudah tewas sempat dibawa ke RSUD Tugurejo Semarang beberapa jam setelah ditemukan hingga akhirnya dibawa oleh petugas Inavis Polrestabes Semarang ke RSUP dr Kariadi untuk diotopsi.
Saat jenazah korban hendak diotopsi, keluarga korban sempat menolak namun akhirnya mengizinkan setelah mendapat penjelasan dari petugas kepolisian.
Luka bekas tanda-tanda kekerasan yang diderita korban antara lain, luka lecet di bagian dagu sepanjang empat centimeter, bibir bawah sobek dua cm, lengan kiri tergores lima cm, pergelangan tangan bengkak, mata sebelah kanan terdapat gumpalan darah, pada leher terdapat bekas cekikan serta banyak bercak darah beku.
Sejumlah perhiasan emas yang dipakai korban seperti kalung, gelang, dan anting serta sebuah kamera digital dan telepon seluler hilang.
Belum ada keterangan resmi, baik dari kepolisian maupun keluarga korban terkait dengan kematian korban yang diduga menjadi korban pembunuhan tersebut.
Salah seorang saksi mata mengaku melihat ada seorang pria dengan mengendarai sepeda motor bertandang ke rumah korban pada Rabu sore.
Hingga saat ini, anggota Resmob Polrestabes Semarang masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan orang dekat korban.

