Grobogan, Jawa Tengah, (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut sedikitnya ada 3.000 desa wisata dari seluruh Indonesia bersaing untuk mendapatkan program pendampingan resmi dari pemerintah pusat setiap tahunnya.
"Dari ribuan desa wisata yang mendaftar tersebut, nantinya akan melalui proses kurasi ketat. Hanya 50 desa wisata terpilih yang kemudian mendapatkan pendampingan komprehensif dari Kemenpar," kata Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dedi Ahmad Kurnia di Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu.
Setelah kurasi, katanya, 50 desa wisata terpilih akan mendapatkan pendampingan mulai dari pengelolaan, marketing, sampai masuk ke online travel agent. Termasuk dalam hal pemasarannya juga akan dibantu.
Dedi menekankan keberhasilan sebuah desa wisata tidak hanya bergantung pada daya tarik alam atau budaya, tetapi juga pada kemampuan promosi serta kolaborasi antar pihak.
"Ketika sudah masuk kurasi, semuanya berjalan melalui kolaborasi. Potensinya sudah ada, tinggal bagaimana pengelolaan dan pemasarannya diperkuat," ujar dia.
Kemenpar berharap desa-desa dengan potensi kuat seperti Desa Kronggen dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan, memperluas promosi, dan memperkuat daya saing di tingkat nasional, kata Dedi, saat berada di desa yang terletak di Kabupaten Grobogan tersebut.
Menurut dia, Kronggen memiliki potensi yang baik untuk ikut bersaing, mengingat desa tersebut mulai menunjukkan perkembangan dan mampu memulai berbagai kegiatan penguatan pariwisata lokal.
Kepala Desa Kronggen Hardijono mengatakan di desanya memang memiliki potensi wisata yang lengkap, selain wisata alam dengan Sendang Goa Sinawah, budaya, dan juga ada banyak ajang, mulai dari kirab budaya hingga Pasar Jaten.
Meskipun lokasinya berada paling ujung dan berbatasan dengan kabupaten tetangga, menurut dia, Desa Kronggen sudah berstatus desa rintisan wisata sesuai surat keputusan (SK) Bupati Grobogan, dengan titik lokasi wisata ada di Dusun Sinawah.
"Hanya saja, memang masih perlu banyak penataan, karena ini rintisan. Ibarat anak kecil perlu dituntun. Untuk itu kami mohon dari pusat untuk membantu pengembangan desa kami," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Grobogan Wahono mengakui Desa Kronggen memang kaya daya tarik, mulai dari sendang, pasar budaya, hingga ekonomi kreatif.
"Hal terpenting, potensi yang ada harus diunggah ke media sosial untuk dipromosikan kepada masyarakat luas. Jangan lupa dokumentasinya harus lebih baik jangan manual," ujar dia.
Masyarakat sekitar, katanya, perlu dilibatkan untuk bersama-sama memviralkan setiap ajang budaya yang digelar karena hampir semua warga memiliki gawai, sehingga yang mengetahui tidak hanya warga lokal, melainkan semua daerah di Kabupaten Grobogan dan dari luar kabupaten.

