Purwokerto (ANTARA) - Satgas Pangan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas bersama Perum Bulog Cabang Banyumas menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Hari ini (5/8) Satgas Pangan Polresta Banyumas mendistribusikan beras SPHP melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Ari Wibowo didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Komisaris Polisi Andryansyah Rithas Hasibuan di Purwokerto, Banyumas, Selasa.
Menurut dia, kegiatan tersebut dilaksanakan Satgas Pangan Polresta Banyumas sebagai bentuk kepedulian terhadap stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Dalam hal ini, pihaknya mendistribusikan 500 kilogram beras SPHP dari Bulog Banyumas untuk dijual kepada masyarakat dengan harga Rp11.500 per kilogram.
Lebih lanjut, Kasatreskrim Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan mengharapkan kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dan menekan inflasi harga pangan di wilayah Banyumas.
"Kehadiran kami selain sebagai bagian dari wujud pelayanan kepada masyarakat agar mereka menerima manfaat dari program pemerintah juga untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan kondusif," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pemimpin Cabang Perum Bulog Banyumas Prawoko mengatakan penjualan beras SPHP wajib mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp12.500 per kilogram.
Akan tetapi, kata dia, pengecer diperbolehkan menjual di bawah HET seperti halnya Polresta Banyumas yang menjual beras SPHP dengan harga Rp11.500 per kilogram.
"Konsumen juga dibatasi maksimal dua kantong (10 kilogram) per pembelian demi pemerataan," katanya.
Menurut dia, Bulog juga bekerja sama dengan outlet BUMN seperti PT Pos Indonesia, ID Food, dan PPI, serta koperasi Kodim dan Polres guna memperluas akses masyarakat terhadap beras SPHP.
Ia mengatakan berdasarkan monitoring di lapangan bersama aparat kepolisian, harga beras medium di pasaran Banyumas Raya berada di kisaran Rp13.000–Rp14.000 per kilogram, sehingga beras SPHP menjadi alternatif termurah.
Sebelumnya, Prawoko mengatakan penyaluran beras SPHP dilakukan dengan pengawalan Satgas Pangan dari masing-masing Polres/Polresta di wilayah Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara agar tepat sasaran.
"Sesuai dengan penugasan dari Bapanas (Badan Pangan Nasional), penyaluran beras SPHP dilakukan melalui empat jalur utama, yaitu toko atau pedagang pengecer di pasar, Koperasi Desa Merah Putih, kios atau outlet binaan dinas maupun BUMN, serta gerakan pangan murah," katanya di Purwokerto, Selasa (18/7).
Ia mengatakan setiap kios atau pedagang yang ingin menjual beras SPHP wajib melalui proses verifikasi oleh dinas terkait maupun Satgas Pangan.
Selain itu, pedagang juga tidak diperbolehkan membuka kemasan beras SPHP yang dikemas dalam kantong isi 5 kilogram untuk dijual secara eceran.
Baca juga: Bulog: Penyaluran bantuan pangan di Banyumas Raya capai 100 persen

