Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menilai potensi budi daya ikan sidat di Kabupaten Cilacap masih bisa terus ditingkatkan .
"Produksi sidat masih relatif rendah, baru sekitar 2 hingga 3 ton per bulan," kata Sarif di Semarang, Selasa.
Ia menyebut volume produksi sebesar itu belum mampu untuk memenuhi permintaan pasar, terutama ekspor.
Padahal, menurut dia, potensi produksi ikan sidat bisa ikut mendorong perekonomian kabupaten tersebut.
Luasan lahan budi daya ikan sidat di Kabupaten Cilacap mencapai 17,8 ha.
Pada 2023 tercatat produksi budi daya ikan sidat mencapai 27,36 ton.
"Ini menjadi peluang baik sebagai pemasok alternatif Jepang yang produksinya mulai menurun," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam budi daya ikan sidat, kata dia, yakni keterbatasan jumlah kolam.

Oleh karena itu, ia mengharapkan pendampingan maupun pembinaan terhadap para pembudi daya dalam menambah area kolam maupun klaster baru.
Ia juga mengusulkan kolaborasi dengan berbagai perusahaan dalam pemanfaatan dana tanggung jawab sosial untuk mendukung pengembangan potensi budidaya ikan sidat.
"Potensi pengembangan budi daya sidat di Cilacap sangat besar, hanya saja masih membutuhkan pendampingan dan dukungan untuk dapat berkembang secara optimal," kata legislator dari daerah pemilihan Banyumas dan Cilacap ini.

