Kudus (ANTARA) - Yayasan Masjid Agung Kudus, Jawa Tengah kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan menggelar kegiatan santunan bagi 350 anak yatim dari sembilan kecamatan se-Kabupaten Kudus, bertepatan dengan peringatan 10 Muharam 1447 Hijriah.
"Bulan Muharam ini juga dikenal sebagai Hari Raya Yatama atau yatim," kata Ketua Panitia Santunan Yatama Masjid Agung Kudus Asrofi As'ad saat penyerahan santunan kepada yatim di Masjid Agung Kudus, Minggu.
Ia menjelaskan santunan yatim ini merupakan bagian dari dua rangkaian acara penting Masjid Agung di bulan Muharam. Selain santunan yatim, sebelumnya juga digelar peringatan haul Habib Muhammad Idris (Mbah Tumenggung Aryo Condro Negoro) dan pembacaan doa Asyura di belakang Masjid Agung Kudus yang diikuti oleh sekitar 200 orang.
Sementara ratusan anak yatim yang mendapatkan santunan, kata dia, merupakan anak-anak yatim dari seluruh kecamatan di Kudus.
"Mereka kami berikan uang tunai, makanan ringan, dan nasi boks," terang Asrofi.
Momen penuh haru ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Masjid Agung Kudus Nur Badi, yang menekankan pentingnya memuliakan anak-anak yatim, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Hari Asyura merupakan hari rayanya anak yatim. Siapa yang mengusap kepala anak yatim di hari ini, Insya Allah akan diangkat kesusahannya. Kami ingin hadir memberi cinta bagi mereka yang ditinggal orang tua, dan berharap kasih sayang dari para donatur bisa menggantikan peran itu," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif menjaga dan mendidik anak-anak yatim hingga dewasa.
"Jangan sia-siakan mereka. Siapa tahu suatu saat mereka bisa menjadi pemimpin, bahkan Bupati Kudus di masa depan. Doakan agar mereka lapang hati menerima takdir dan tumbuh menjadi generasi terbaik," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada yayasan Masjid Agung atas kegiatan sosial yang digelar dengan penuh keberkahan.
"Atas nama Pemkab Kudus, kami berterima kasih dan bangga. Kegiatan ini mencerminkan peran masjid yang sesungguhnya, tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga untuk mencerdaskan dan menyejahterakan umat. Semoga para donatur diberikan rezeki melimpah dan kesehatan, serta Kudus makin diberkahi," ujarnya.
Ia juga berharap anak-anak yatim yang disantuni dapat terus semangat belajar dan kelak menjadi orang-orang penting yang membawa nama baik Kudus dan Indonesia.
"Ini bulan Muharam, momen yang tepat untuk memperkuat iman, belajar lebih giat, dan tumbuh menjadi generasi emas. Semoga kelak di antara mereka ada yang jadi tokoh nasional, pemimpin daerah, dan penerus bangsa," tutur Bupati Sam'ani.
Acara ini menunjukkan bahwa Masjid Agung Kudus tak hanya menjadi pusat ibadah lima waktu dan Jumat, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan edukatif sebagaimana peran masjid di zaman Rasulullah SAW.