Tegal (ANTARA) - Menjaga laju inflasi tetap terkendali di sebuah daerah merupakan langkah penting dan menjadi tugas bersama demi menjaga daya beli masyarakat sekaligus memacu roda perekonomian.
Cabai merupakan salah satu dari tiga komoditas yang sering mengalami fluktuasi harga sebagai penyumbang inflasi di Kota Tegal. Pemerintah Kota (Pemkot Tegal) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mencanangkan Gerakan Serentak Tanam Cabai (Gertak Tancab).
Peluncuran Gertak Tancab tersebut dilaksanakan bersama dengan Pencanangan Kelurahan Cinta Statistik (Cantik) Kota Tegal, di Pendopo Ki Gede Sebayu, Kompleks Balai Kota Tegal, Senin (5/8/2024).
Sesaat setelah memberikan secara simbolis penyerahan bibit tanaman cabai kepada perwakilan Kepala OPD dan Kelompok Wanita Tani PKK RW III Kelurahan Kalinyamat Kulon dan Lurah, Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri menyampaikan bahwa Gertak Tancab Kota Tegal ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga di Kota Tegal.
Cabai merupakan salah satu komoditas penting yang sering mengalami fluktuasi harga, dengan menanam cabai sendiri, menurut Dadang kita dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dan menstabilkan harga di pasaran.
“Saya berharap, dengan diluncurkannya gerakan ini, masyarakat Kota Tegal dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, menanam cabai tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mempererat kebersamaan dan gotong royong di antara warga,” ujar Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Marwadi menyampaikan bahwa tingkat inflasi Kota Tegal masih berada di bawah target sasaran inflasi nasional. Meski demikian, semua pihak masih perlu untuk terus waspada sebab inflasi Kota Tegal tersebut secara tahunan masih lebih tinggi dibandingkan nasional maupun Jawa Tengah.
Terkait dengan hal tersebut, Marwadi menyampaikan beberapa waktu terakhir terdapat sejumlah komoditas utama yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebab, beberapa komoditas menjadi penyumbang peningkatan inflasi, salah satunya adalah cabai rawit. Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan, terlebih pada saat ini puncak musim panen raya di beberapa daerah sentra cabai rawit sudah berakhir.
Senada dengan Pj. Wali Kota Tegal, dengan mempertimbangkan hal tersebut dan sebagai bentuk upaya untuk pengendalian inflasi, menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan kemandirian pangan masyarakat, Bank Indonesia bergandengan tangan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal, mencanangkan Gerakan Tanam Cabai dan pelaksanaan capacity building yang akan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak (TP) PKK Kota Tegal, Dharma Wanita Kota Tegal, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kota Tegal.
Marwadi menyampaikan, Bank Indonesia mengapresiasi TPID Kota Tegal yang sudah sangat sigap untuk melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan inflasi dan stabilisasi harga pangan, termasuk inisiasi Gerakan Tanam Cabai ini.
Ia berharap, program ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan serta di monitor bersama sebagai upaya dalam pengendalian harga cabai.
“Kami harapkan menjadi suatu program yang berkesinambungan, dan dapat kita monitor bersama sebagai wujud nyata kepedulian kita bersama, masyarakat Kota Tegal, dalam upaya pengendalian harga cabai,” harap Marwadi.
Bank Indonesia juga mendorong agar Gerakan Tanam Cabai ini dapat menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Tegal serta menjadi inspirasi bagi masyarakat Kota Tegal agar dapat memenuhi kebutuhan cabai secara mandiri, tidak lagi banyak bergantung dari daerah lain, sehingga harga cabai akan tetap stabil. ***