Survei: Elektabilitas petahana masih unggul di Pilkada Kota Semarang
Semarang (ANTARA) - Lembaga survei Indo Riset Strategis menyebutkan bahwa hasil survei yang dilakukan menemukan bahwa elektabilitas Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu masih unggul pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Peneliti Indo Riset Strategis Galih Pramilu Bakti, di Semarang, menyebutkan ada beberapa tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi, seperti Hevearita (Ita) dan AS Sukawijaya atau akrab disapa Yoyok Sukawi.
"Secara spontan, sebanyak 33,5 responden akan memilih Mbak Ita, sebanyak 26,8 persen akan memilih Yoyok Sukawi, dan 10,3 persen akan memilih Ade Bhakti. Masih ada 23,7 persen belum menentukan pilihan atau tidak menjawab," ucapnya.
Pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Forum Media Online Kota Semarang (Fomos) itu, ia mengungkapkan bahwa elektabilitas Ita masih unggul di atas Yoyok dengan selisih 6,7 persen.
Kemudian, kandidat wali kota dan wakil wali kota yang populer atau dikenal paling banyak adalah Ita, diikuti oleh Yoyok Sukawi, dan Soemarmo HS (mantan Wali Kota Semarang).
Namun, kata dia, kandidat yang paling banyak disukai adalah Yoyok Sukawi sebesar 49,6 persen, diikuti Ade Bhakti (Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang) 48,3 persen, dan Mb Ita 47,7 persen.
Galih mengatakan Ita yang merupakan kader PDI Perjuangan dan Yoyok Sukawi dari Partai Demokrat diperkirakan bakal bersaing ketat jika Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024 dilakukan sekarang.
"Jika diberi pilihan empat nama calon wali kota, responden yang memilih Mbak Ita 38,4 persen, diikuti Yoyok Sukawi 34,0 persen, Soemarmo 4,8 persen, dan Iswar (Sekda Kota Semarang) 1,5 persen," tuturnya.
Kemudian, Indo Riset Strategis juga melakukan simulasi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang yang menghasilkan pasangan Ita-Ade Bhakti paling banyak dipilih, diikuti pasangan Yoyok Sukawi-Ade Bhakti.
"Mbak Ita jika dipasangkan Ade Bhakti mendapatkan 22,2 persen. Sementara Yoyok Sukawi-Ade Bhakti 21,1 persen. Hanya selisih 1,1 persen," ujarnya.
Jika simulasi dilakukan empat pasangan calon, Ita sebagai petahana dengan siapa pun wakilnya maka secara umum akan memperoleh suara tertinggi.
Namun demikian, kata dia, Yoyok Sukawi akan memperoleh suara yang cukup tinggi dan mengalahkan pasangan lain jika berpasangan dengan Ade Bhakti.
Dari simulasi tiga pasangan calon, Yoyok Sukawi-Ade Bhakti akan memperoleh suara yang cukup signifikan dan mengalahkan dua pasangan yang lain.
Hasil Pemilu 2024 di Kota Semarang, PDI Perjuangan masih menjadi partai pemenang, diikuti Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan lainnya.
Untuk perolehan kursi DPRD Kota Semarang 2024, PDI Perjuangan mendapatkan 14 kursi, Gerindra tujuh kursi, PKS dan Demokrat masing-masing enam kursi, PKB dan PSI masing-masing lima kursi, Golkar empat kursi, kemudian PAN, PPP, dan Nasdem masing-masing satu kursi.
Populasi survei, kata Galih, adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Semarang yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel diambil sebanyak 600 responden secara proporsional secara acak dan merata di seluruh wilayah Kota Semarang, dengan penarikan sampel menggunakan metode "multistage random sampling" dengan "margin of error" kurang lebih 4,08 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Waktu pelaksanaan survei adalah 8-14 Juni 2024, namun ada beberapa kendala sampel yang sulit ditemui, tidak berkenan diwawancara, atau keluar kota sehingga total responden yang dapat diwawancara sebanyak 544 orang.
Baca juga: Pilkada Temanggung, petahana Al Khadziq gandeng Bimo Alunggoro
Peneliti Indo Riset Strategis Galih Pramilu Bakti, di Semarang, menyebutkan ada beberapa tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi, seperti Hevearita (Ita) dan AS Sukawijaya atau akrab disapa Yoyok Sukawi.
"Secara spontan, sebanyak 33,5 responden akan memilih Mbak Ita, sebanyak 26,8 persen akan memilih Yoyok Sukawi, dan 10,3 persen akan memilih Ade Bhakti. Masih ada 23,7 persen belum menentukan pilihan atau tidak menjawab," ucapnya.
Pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Forum Media Online Kota Semarang (Fomos) itu, ia mengungkapkan bahwa elektabilitas Ita masih unggul di atas Yoyok dengan selisih 6,7 persen.
Kemudian, kandidat wali kota dan wakil wali kota yang populer atau dikenal paling banyak adalah Ita, diikuti oleh Yoyok Sukawi, dan Soemarmo HS (mantan Wali Kota Semarang).
Namun, kata dia, kandidat yang paling banyak disukai adalah Yoyok Sukawi sebesar 49,6 persen, diikuti Ade Bhakti (Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang) 48,3 persen, dan Mb Ita 47,7 persen.
Galih mengatakan Ita yang merupakan kader PDI Perjuangan dan Yoyok Sukawi dari Partai Demokrat diperkirakan bakal bersaing ketat jika Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024 dilakukan sekarang.
"Jika diberi pilihan empat nama calon wali kota, responden yang memilih Mbak Ita 38,4 persen, diikuti Yoyok Sukawi 34,0 persen, Soemarmo 4,8 persen, dan Iswar (Sekda Kota Semarang) 1,5 persen," tuturnya.
Kemudian, Indo Riset Strategis juga melakukan simulasi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang yang menghasilkan pasangan Ita-Ade Bhakti paling banyak dipilih, diikuti pasangan Yoyok Sukawi-Ade Bhakti.
"Mbak Ita jika dipasangkan Ade Bhakti mendapatkan 22,2 persen. Sementara Yoyok Sukawi-Ade Bhakti 21,1 persen. Hanya selisih 1,1 persen," ujarnya.
Jika simulasi dilakukan empat pasangan calon, Ita sebagai petahana dengan siapa pun wakilnya maka secara umum akan memperoleh suara tertinggi.
Namun demikian, kata dia, Yoyok Sukawi akan memperoleh suara yang cukup tinggi dan mengalahkan pasangan lain jika berpasangan dengan Ade Bhakti.
Dari simulasi tiga pasangan calon, Yoyok Sukawi-Ade Bhakti akan memperoleh suara yang cukup signifikan dan mengalahkan dua pasangan yang lain.
Hasil Pemilu 2024 di Kota Semarang, PDI Perjuangan masih menjadi partai pemenang, diikuti Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan lainnya.
Untuk perolehan kursi DPRD Kota Semarang 2024, PDI Perjuangan mendapatkan 14 kursi, Gerindra tujuh kursi, PKS dan Demokrat masing-masing enam kursi, PKB dan PSI masing-masing lima kursi, Golkar empat kursi, kemudian PAN, PPP, dan Nasdem masing-masing satu kursi.
Populasi survei, kata Galih, adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Semarang yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel diambil sebanyak 600 responden secara proporsional secara acak dan merata di seluruh wilayah Kota Semarang, dengan penarikan sampel menggunakan metode "multistage random sampling" dengan "margin of error" kurang lebih 4,08 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Waktu pelaksanaan survei adalah 8-14 Juni 2024, namun ada beberapa kendala sampel yang sulit ditemui, tidak berkenan diwawancara, atau keluar kota sehingga total responden yang dapat diwawancara sebanyak 544 orang.
Baca juga: Pilkada Temanggung, petahana Al Khadziq gandeng Bimo Alunggoro