Solo (ANTARA) - Harga minyak goreng curah di Kota Solo masih terpantau stabil di beberapa sentra penjualan, meski subsidi komoditas tersebut telah dicabut oleh pemerintah.
"Harga masih sama, masih sesuai HET (harga eceran tertinggi) dari pemerintah," kata distributor minyak goreng Nina di Pasar Legi Solo, Kamis.
Ia mengatakan HET yang ditentukan oleh pemerintah tersebut yakni Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per liter. Bahkan, hingga saat ini tulisan tersebut masih terpasang di toko tempatnya berjualan Toko Nugroho.
Menurut dia, saat ini juga tidak ada lonjakan permintaan dari konsumen karena tidak ada tanda-tanda kenaikan harga komoditas tersebut. Ia mengatakan kondisi ini sama dengan sebelumnya, dengan satu hari penjualan di tempatnya mencapai kisaran 50 drum, dengan isi masing-masing 180 kilogram.
"Harga sama saja, stok juga aman. Jadi kalau dulu sempat ada antrean panjang dari konsumen itu karena mereka panik sendiri. Sebetulnya pasokan lancar saja," katanya.
Namun, salah seorang pembeli, Pariyo mengatakan saat ini harga minyak goreng curah sedikit mengalami kenaikan, dibandingkan minggu lalu. Menurut pria berusia 63 tahun ini, jika minggu lalu harga minyak goreng Rp14.200 per liter, untuk minggu ini menjadi Rp14.800 per liter.
"Naik sedikit tapi kan saya belinya banyak, jadi ya terasa, tapi mau tidak mau harus beli karena memang butuh," katanya.
Warga Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar yang setiap harinya berjualan ayam tepung ini mengatakan rata-rata setiap pembelian yang dilakukannya sebanyak 17 kilogram.