Ganjar minta Kudus optimalkan tempat isolasi terpusat atasi COVID-19
Kudus (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kabupaten Kudus mengoptimalkan tempat isolasi terpusat berkapasitas 779 orang yang sudah tersedia di tingkat kabupaten hingga desa untuk mengatasi penularan COVID-19.
"Bupati Kudus juga sudah mempersiapkannya dengan baik. Jika memang ada warga yang menolak diisolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali dan ingin di Kudus saja, maka bisa mengoptimalkan tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan Pemkab Kudus mulai dari rusunawa hingga tempat-tempat isolasi di masing-masing kecamatan," kata Ganjar saat berkunjung ke Kudus, Jawa Tengah, Minggu.
Ia mengatakan Rusunawa Bakalan Krapyak memiliki kapasitas 180 orang dan baru terisi 20 orang. Belum lagi tempat isolasi terpusat yang sudah tersedia di masing-masing kecamatan yang total kapasitasnya mencapai 599 orang.
"Semua potensi yang ada sudah dipetakan untuk menjadi tempat isolasi terpusat di Kudus. Kebutuhan tempat tidur dan sumber daya manusia segera dihitung. Tugas selanjutnya mengeksekusi," ujar dia.
Apalagi jumlah warga Kudus yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar COVID-19 saat ini mencapai 1.797 orang. Sehingga bisa mengoptimalkan tempat yang sudah tersedia dan tinggal menunggu kebutuhan dari pemerintah kabupaten apa saja, katanya.
Menurut Ganjar, harus dilakukan segera, dan bupati jangan ragu untuk menghubunginya jika memang menemukan kesulitan.
"Nanti TNI dan Polri diajak untuk bareng-bareng menuntaskannya. Hal terpenting, masyarakat mendukung untuk diisolasi terpusat dan jangan sampai terjadi kucing-kucingan lagi, mengingat varian virus COVID-19 baru dari India sudah masuk dan penyebarannya jauh lebih cepat, dibandingkan virus varian sebelumnya," ujar dia.
Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo mengatakan siap mengoptimalkan tempat isolasi yang ada di Kudus, meskipun ada kekurangan dari sisi ketersediaan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarananya.
"Saya juga sudah menyampaikan bantuannya kepada Pemprov Jateng. Jika bisa dibantu agar bisa segera dioptimalkan. Karena evakuasi warga Kudus ke Asrama Haji Donohudan hingga kini belum berjalan lagi. Nantinya lebih selektif lagi dalam pengirimannya," ujar dia.
Ia berharap dukungan masyarakat untuk mau menjalani isolasi terpusat, terutama yang di rumahnya terdapat anggota keluarga yang tidak terpapar corona tipe baru tersebut.
Baca juga: Ganjar pastikan temuan varian COVID-19 India di Kudus yang pertama di Jateng
Baca juga: Bupati Kudus: Kalau taat prokes tidak perlu takut varian COVID-19 India
"Bupati Kudus juga sudah mempersiapkannya dengan baik. Jika memang ada warga yang menolak diisolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali dan ingin di Kudus saja, maka bisa mengoptimalkan tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan Pemkab Kudus mulai dari rusunawa hingga tempat-tempat isolasi di masing-masing kecamatan," kata Ganjar saat berkunjung ke Kudus, Jawa Tengah, Minggu.
Ia mengatakan Rusunawa Bakalan Krapyak memiliki kapasitas 180 orang dan baru terisi 20 orang. Belum lagi tempat isolasi terpusat yang sudah tersedia di masing-masing kecamatan yang total kapasitasnya mencapai 599 orang.
"Semua potensi yang ada sudah dipetakan untuk menjadi tempat isolasi terpusat di Kudus. Kebutuhan tempat tidur dan sumber daya manusia segera dihitung. Tugas selanjutnya mengeksekusi," ujar dia.
Apalagi jumlah warga Kudus yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar COVID-19 saat ini mencapai 1.797 orang. Sehingga bisa mengoptimalkan tempat yang sudah tersedia dan tinggal menunggu kebutuhan dari pemerintah kabupaten apa saja, katanya.
Menurut Ganjar, harus dilakukan segera, dan bupati jangan ragu untuk menghubunginya jika memang menemukan kesulitan.
"Nanti TNI dan Polri diajak untuk bareng-bareng menuntaskannya. Hal terpenting, masyarakat mendukung untuk diisolasi terpusat dan jangan sampai terjadi kucing-kucingan lagi, mengingat varian virus COVID-19 baru dari India sudah masuk dan penyebarannya jauh lebih cepat, dibandingkan virus varian sebelumnya," ujar dia.
Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo mengatakan siap mengoptimalkan tempat isolasi yang ada di Kudus, meskipun ada kekurangan dari sisi ketersediaan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarananya.
"Saya juga sudah menyampaikan bantuannya kepada Pemprov Jateng. Jika bisa dibantu agar bisa segera dioptimalkan. Karena evakuasi warga Kudus ke Asrama Haji Donohudan hingga kini belum berjalan lagi. Nantinya lebih selektif lagi dalam pengirimannya," ujar dia.
Ia berharap dukungan masyarakat untuk mau menjalani isolasi terpusat, terutama yang di rumahnya terdapat anggota keluarga yang tidak terpapar corona tipe baru tersebut.
Baca juga: Ganjar pastikan temuan varian COVID-19 India di Kudus yang pertama di Jateng
Baca juga: Bupati Kudus: Kalau taat prokes tidak perlu takut varian COVID-19 India