Solo (ANTARA) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan migrasi TV analog ke digital yang akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan akan mendorong munculnya pelaku ekonomi kreatif baru.
"Di dalam UU Cipta Kerja, salah satunya tercantum bahwa dua tahun setelah Presiden menandatangani UU Cipta Kerja maka penyiaran TV analog akan pindah ke digital. Ini menjadi keuntungan buat masyarakat," kata Ketua KPI Pusat Agung Suprio pada seminar nasional dengan tema "Penyiaran Sebagai Pendorong Kebangkitan Ekonomi Pascapandemi" di Auditorium Sarsito Mangunkusumo RRI Surakarta, Selasa.
Agung Suprio mengatakan selain bisa memberikan tayangan dengan gambar yang lebih jernih dan bersih, dengan adanya migrasi tersebut akan makin banyak stasiun televisi baru yang bermunculan.
"Akan banyak bonus digital juga yang bisa untuk internet. Bisa memakai sinyal 5G, masyarakat dimanjakan dan produsen TV juga makin semangat jualan. Industri kreatif akan tumbuh, makin banyak konten kreator dan ini akan menjadi kebangkitan ekonomi sesungguhnya," katanya.
Oleh karena itu, Ketua KPI menyatakan pihaknya mendukung pemerintah dalam menyukseskan migrasi tersebut. KPI menilai migrasi tersebut bukan semata-mata perpindahan teknologi tetapi akan memberikan tontonan yang lebih nyaman tanpa harus mengandalkan TV kabel.
Baca juga: Ganjar dukung Solo jadi tuan rumah Harsiarnas Ke-88
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani pada sambutannya secara virtual mengatakan saat ini masyarakat tidak hanya mencari informasi dari media massa tetapi juga media sosial. Oleh karena itu, ia berharap media informasi bisa memberikan hiburan yang sehat, menjadi kontrol, sekaligus berfungsi sebagai perekat sosial.
"Dalam hal ini lembaga penyiaran memiliki kewajiban untuk menjalankan fungsi tersebut, khususnya di tengah pandemi COVID-19. Media penyiaran harus menjadi dataran tinggi agar masyarakat merasa aman baik itu dari hoaks maupun merasa yakin karena dapat informasi yang kredibel. Selain itu, media penyiaran juga harus mengikuti kaidah jurnalistik," katanya.
Ia juga meminta pelaku media agar melihat kemajuan teknologi sebagai kesempatan, apalagi Indonesia akan berpindah ke digital. Dengan demikian diharapkan situasi tersebut bisa memberikan manfaat kepada masyaralat, termasuk dari sisi peningkatan kinerja ekonomi.
"Jika penyiaran makin kuat maka ekonomi Indonesia makin hebat. Melalui industri penyiaran berbagai potensi ekonomi daerah akan diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan pelaku usaha di daerah lain dan luar negeri. Kondisi ini akan memberikan dampak positif pada ekonomi di daerah tersebut sehingga dapat membangkitkan semangat ekonomi bangsa khususnya di tengah tantangan besar yaitu pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Bambang: Kewenangan KPI Harus Diperkuat Awasi Penyiaran
Baca juga: KPI diminta perhatikan isi siaran terkait pemboikotan
Berita Terkait
Pendiri "Si Dolan" bagikan kiat efektif kampanye PR di UIN Walisongo
Rabu, 25 September 2024 19:48 Wib
KPI resmikan program inovasi sosial "Mamaku" binaan Kilang Cilacap
Senin, 26 Agustus 2024 9:55 Wib
Direksi KPI ingatkan pentingnya aspek keamanan dan keandalan kilang
Senin, 26 Agustus 2024 9:36 Wib
Komut KPI dorong kesiapan Kilang Cilacap capai target KPI
Senin, 19 Agustus 2024 14:44 Wib
Kilang Cilacap sukses gelar KPI Cup Badminton 2024
Rabu, 31 Juli 2024 15:47 Wib
KPI UIN Walisongo gelar "Talk Show Communication Creative 2024"
Selasa, 11 Juni 2024 15:19 Wib
KPI UIN Walisongo gelar seminar "Jadi Humas Pemerintah, Siapa Takut?"
Kamis, 23 Mei 2024 14:10 Wib
Pastikan kesiapan dukung Satgas Rafi, Direktur Operasi KPI kunjungi Kilang Cilacap
Sabtu, 30 Maret 2024 15:56 Wib