Hal itu terungkap menjelang pembukaan sidang sesi kedua Komite Nasional Majelis Konslutasi Politik Rakyat China (CPPCC) di Beijing, Rabu.
"Ponsel 5G yang dipasarkan secara luas di China pada 2020 akan memberikan akses internet berkecepatan tinggi, berkualitas tinggi, memberikan pengalaman maksimal kepada para penggunanya, dan tentu saja jaringan berkecerdasan tinggi," kata anggota Komite Nasional CPPCC Zhang Yunyong dalam jumpa pers menjelang sidang tahunan lembaga sejenis MPR tersebut.
Menurut dia, teknologi berjaringan 5G tersebut menawarkan gaya hidup yang berkualitas, mulai dari bangun tidur pada pagi hari hingga melakukan aktivitas di kantor.
"Memang tidak ada perbedaan yang spesifik antara teknologi 5G dan 4G, namun akses internet gawai 5G akan jauh lebih cepat daripada 4G," kata Zhang yang juga Direktur Lembaga Penelitian China Unicom.
Ia mencontohkan, untuk mengunduh film berkapasitas 1 GB hanya membutuhkan waktu tiga detik dengan menggunakan ponsel berjaringan 5G.
Fitur-fitur 5G tidak hanya handal dalam kecepatan akses, melainkan juga memiliki kecerdasan artifisial.
Oleh sebab itu, Zhang yakin teknologi 5G akan mengubah industri telekomunikasi, bahkan juga kehidupan masyarakat secara luas.
Sejak awal 2016, China telah memulai penelitian dan uji coba teknologi 5G. Dua tahun kemudian, teknologi komunikasi generasi kelima itu menjadi proyek percontohan di beberapa kota di daratan Tiongkok.
China mengklaim dirinya yang terdepan dalam menerapkan teknologi telekomunikasi termutakhir tersebut.
Baca juga: Huawei Mate X, ponsel lipat 5G seharga Rp36 jutaan
Baca juga: Prototipe ponsel 5G Samsung ternyata ada di CES 2019