Solo (Antaranews Jateng) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyatakan perguruan tinggi Al-Azhar mengajarkan Islam moderat kepada para mahasiswanya.
"Kita tahu alumni Al Azhar di Indonesia sekitar 30.000 orang. Ada yang jadi pendidik, enterpreneur, politikus, hingga gubernur seperti saya," kata TGB di sela Silaturahmi Akbar Ulama Alumni Al-Azhar Indonesia bersama Grand Sheikh Al-Azhar Ahmed Mohamed Al-Tayeb di Hotel Alila Solo, Selasa
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia tersebut mengatakan luas sekali lahan pengabdian bagi alumni dan semua disatukan dalam pendekatan keislaman yang moderat.
Ia mengatakan inti dari moderasi Islam adalah tidak mempertentangkan semua hal baik yang ada di kehidupan sosial.
"Islam datang bersama kearifan yang ada, saling melengkapi untuk membangun masyarakat yang baik. Ini yang diajarkan oleh Al-Azhar, pada dasarnya tidak boleh ada pendekatan konfrontatif, semua diajak jadi baik," katanya.
Ia mengatakan Ahmed Mohamed Al-Tayeb saat ini merupakan tokoh Islam paling berpengaruh di dunia.
"Oleh karena itu, pada kunjungannya ke Indonesia, beliau sekaligus ingin mengingatkan para alumni terkait moderasi Islam. Saat ini Indonesia sedang menjadi pusat perhatian," katanya.
Ketika negara di Arab banyak terpecah-belah dan tenggelam karena perang saudara, lanjutnya, Indonesia punya eksperimen keislaman yang menarik.
"Dengan keragaman yang luar biasa bisa menyatu sebagai satu bangsa dan mempertahankan persatuan dan keutuhan bangsa. Ini yang ingin diingatkan oleh Grand," katanya.
Sementara itu, Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim mengatakan pada kunjungannya tersebut Ahmed Mohamed Al-Tayeb mendampingi Presiden Joko Widodo membuka Konsultasi Tingkat Tinggi Wasathiyah Islam di Bogor, Jawa Barat, yang dilaksanakan 1-3 Mei 2018.
"Untuk siang ini di sini dan besok pagi beliau menyampaikan pidato tentang Islam Wawathiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Selanjutnya, siangnya berkunjung ke Pondok Pesantren Putri Gontor di Mantingan, Ngawi. Kalau nanti malam beliau akan ketemu alumni Al Azhar di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan visi dan misi Al-Azhar sendiri sejalan dengan Pemerintah RI tentang bagaimana mengembangkan nilai Islam Wasathiyah atau moderat.
"Prinsip ini proaktif menata peradaban dunia di tengah tantangan global yang harus disikapi bersama," katanya.