Solo (Antaranews Jateng) - Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Surakarta berupaya memudahkan para pekerja menempuh kuliah dengan sistem "cyber university" atau penyelenggaraan perkuliahan tanpa tatap muka dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Sebenarnya metode pembelajaran jarak jauh sangat tepat untuk anak muda zaman sekarang, karena lebih efisien dan menghasilkan lulusan berkualitas tinggi," kata Kepala UPBJJ-UT Surakarta Yulia Budiwati saat acara Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) di Graha Shaba Buana Solo, Kamis.
Ia mengatakan melalui sistem pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi tersebut, mahasiswa bisa mengatur waktu agar kuliah tidak mengganggu kegiatan yang lain.
"Misalnya ibu rumah tangga juga bisa mengatur waktunya untuk belajar jarak jauh. Kalau mereka harus ikut kuliah tatap muka kan susah," katanya.
Ia mengatakan pada dasarnya dengan menempuh pendidikan kuliah di UT, mahasiswa diuntungkan tiga hal, yaitu menguasai bidang studi masing-masing, memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi pembelajaran atau tutorial secara dalam jaringan, dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai kemandirian.
Meski lebih banyak menerapkan metode perkuliah melalui daring, pihaknya juga tetap mengadakan perkuliahan secara tatap muka, yakni delapan kali dalam kurun waktu tempuh pendidikan tersebut.
"Pada saat kuliah tatap muka inilah kami mendatangkan tutor, mereka ini sebagian berasal dari dosen universitas lain, salah satunya Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagian lagi dari praktisi di bidangnya masing-masing," katanya.
Ia mengatakan dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa UPBJJ-UT Surakarta terus meningkat seiring dengan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kampus kepada masyarakat yang ingin meneruskan pendidikan ke jenjang kuliah.
Jumlah mahasiswa UPBJJ-UT Surakarta saat ini 6.353 orang yang tersebar di dua kota dan tujuh kabupaten, yaitu Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Wonogiri.
Terkait dengan acara UPI tersebut, diikuti 661 lulusan dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan.?
Pada kesempatan tersebut, pejabat Kota Surakarta Basuki Anggoro Hexa yang mewakili Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan indeks prestasi yang tinggi belum tentu menjamin lulusan perguruan tinggi memperoleh pekerjaan yang diinginkan.
"Dibutuhkan kompetensi lain dalam dunia kerja. Tantangan menuntut kesiapan intelektual dan mental yang kuat. Pada dasarnya sarjana harus mampu berbuat dan bermanfaat baik untuk pribadi, masyarakat sekitar, bangsa dan negara," katanya.
Ia berharap para lulusan UPBJJ-UT Surakarta yang merupakan intelektual muda mampu terus mengembangkan kemampuan dan kualitas diri untuk kehidupan yang lebih baik.