Wakil Rektor: Sebagian besar lulusan UT sudah bekerja
Purwokerto (ANTARA) - Wakil Rektor Universitas Terbuka (UT) Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan Prof Paken Pandiangan memastikan sebagian besar lulusan UT sudah bekerja di berbagai sektor pekerjaan.
"Hari ini kita melaksanakan Wisuda Daerah UT Purwokerto yang berasal dari delapan kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah," kata Prof Paken Pandiangan usai acara Wisuda Daerah Periode II Tahun 2024 UT Purwokerto di PurwokertoJawa Tengah, Kamis.
Menurut dia, jumlah wisudawan yang diwisuda sebanyak 791 orang dari program diploma, sarjana, dan magister. Ia mengaku senang dengan jumlah lulusan UT yang cukup banyak, sekitar 90 persen sudah bekerja di berbagai sektor pekerjaan.
"Saya harapkan yang 10 persen, mereka akan bekerja di sektor-sektor pemerintah, swasta, maupun entrepreneurship. Mereka bisa buka usaha sendiri buat dirinya, keluarga, maupun lingkungannya," kata Paken.
Ia mengatakan saat ini jumlah mahasiswa UT Purwokerto sekitar 22.700 orang dan diharapkan dalam satu tahun ke depan bisa mencapai 30.000 orang, yang dibantu oleh para Kepala Sentra Layanan UT dan bupati/wali kota dari delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ia mengakui wisuda UT Purwokerto tersebut didominasi wisudawan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang terdiri atas Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
"Sisanya dari empat fakultas lain, Fakultas Sains Teknologi, kemudian dari Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan satu lagi dari Sekolah Pascasarjana," katanya.
Terkait dengan wisudawan dari FKIP yang mengikuti wisuda tersebut, dia mengatakan para wisudawan merupakan guru dalam jabatan, yakni mereka yang selama ini sudah menjadi guru tetapi belum menjadi sarjana.
Dengan demikian, kata dia, para guru dalam jabatan tersebut menjadi sarjana melalui UT tanpa harus meninggalkan pekerjaan mengajar sehari-hari.
"Namun sejak setahun yang lalu, untuk di FKIP, kami sudah membuka dua jalur. Satu namanya in service training atau guru dan satu lagi pre service. Jadi yang lulusan SLTA pun sekarang tanpa punya pengalaman sebagai guru sudah bisa langsung masuk ke FKIP melalui Program Studi PGPAUD, PGSD, maupun Pendidikan Agama Islam," kata Prof Paken.
Sementara itu Direktur UT Purwokerto Dr Prasetyarti Utami mengatakan wisuda tersebut menjadi satu rangkaian dengan seminar akademik yang wajib diselenggarakan sebelum wisuda.
Dalam seminar tersebut pihaknya mengambil tema Peran Optimalisasi Pendidikan Terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Menurut dia, tema tersebut sangat relevan karena saat ini pihaknya sedang menjaring jejaring yang lebih kuat lagi dengan seluruh pemerintah daerah, instansi, maupun perguruan tinggi yang ada di wilayah UT Purwokerto.
"Harapannya, lulusan UT juga memiliki daya saing yang tinggi lagi karena dengan desain pembelajaran yang sudah terstandar di UT itu merupakan jaminan bahwa kualitas lulusan UT itu mampu berdaya saing secara global," katanya.
Baca juga: 25 pekerja migran Indonesia di Hongkong diwisuda
"Hari ini kita melaksanakan Wisuda Daerah UT Purwokerto yang berasal dari delapan kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah," kata Prof Paken Pandiangan usai acara Wisuda Daerah Periode II Tahun 2024 UT Purwokerto di PurwokertoJawa Tengah, Kamis.
Menurut dia, jumlah wisudawan yang diwisuda sebanyak 791 orang dari program diploma, sarjana, dan magister. Ia mengaku senang dengan jumlah lulusan UT yang cukup banyak, sekitar 90 persen sudah bekerja di berbagai sektor pekerjaan.
"Saya harapkan yang 10 persen, mereka akan bekerja di sektor-sektor pemerintah, swasta, maupun entrepreneurship. Mereka bisa buka usaha sendiri buat dirinya, keluarga, maupun lingkungannya," kata Paken.
Ia mengatakan saat ini jumlah mahasiswa UT Purwokerto sekitar 22.700 orang dan diharapkan dalam satu tahun ke depan bisa mencapai 30.000 orang, yang dibantu oleh para Kepala Sentra Layanan UT dan bupati/wali kota dari delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ia mengakui wisuda UT Purwokerto tersebut didominasi wisudawan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang terdiri atas Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
"Sisanya dari empat fakultas lain, Fakultas Sains Teknologi, kemudian dari Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan satu lagi dari Sekolah Pascasarjana," katanya.
Terkait dengan wisudawan dari FKIP yang mengikuti wisuda tersebut, dia mengatakan para wisudawan merupakan guru dalam jabatan, yakni mereka yang selama ini sudah menjadi guru tetapi belum menjadi sarjana.
Dengan demikian, kata dia, para guru dalam jabatan tersebut menjadi sarjana melalui UT tanpa harus meninggalkan pekerjaan mengajar sehari-hari.
"Namun sejak setahun yang lalu, untuk di FKIP, kami sudah membuka dua jalur. Satu namanya in service training atau guru dan satu lagi pre service. Jadi yang lulusan SLTA pun sekarang tanpa punya pengalaman sebagai guru sudah bisa langsung masuk ke FKIP melalui Program Studi PGPAUD, PGSD, maupun Pendidikan Agama Islam," kata Prof Paken.
Sementara itu Direktur UT Purwokerto Dr Prasetyarti Utami mengatakan wisuda tersebut menjadi satu rangkaian dengan seminar akademik yang wajib diselenggarakan sebelum wisuda.
Dalam seminar tersebut pihaknya mengambil tema Peran Optimalisasi Pendidikan Terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Menurut dia, tema tersebut sangat relevan karena saat ini pihaknya sedang menjaring jejaring yang lebih kuat lagi dengan seluruh pemerintah daerah, instansi, maupun perguruan tinggi yang ada di wilayah UT Purwokerto.
"Harapannya, lulusan UT juga memiliki daya saing yang tinggi lagi karena dengan desain pembelajaran yang sudah terstandar di UT itu merupakan jaminan bahwa kualitas lulusan UT itu mampu berdaya saing secara global," katanya.
Baca juga: 25 pekerja migran Indonesia di Hongkong diwisuda