Solo (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI memperpanjang program pendamping desa untuk memajukan daerah di Indonesia.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, mengatakan program pendamping desa akan diperpanjang pada 2025.
Sementara itu, terkait dengan perekrutan pendamping desa akan dilakukan secara terbuka.
"Dari 34.000 itu sudah kami evaluasi. Yang layak diperpanjang akan kami perpanjang. Sedangkan yang tidak layak akhirnya kan kosong," katanya.
Oleh karena itu, untuk mengisi yang kosong tersebut pihaknya akan melakukan rekrutmen baru dengan kordinator tingkat nasional, provinsi, kabupaten sampai ke pendamping lokal desa.
Dengan rekrutmen yang dilakukan secara terbuka, ia mengatakan siapapun bisa mengikuti tes tersebut.
Proses rekrutmen akan dilakukan secara profesional. Bahkan pihaknya juga akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk proses rekrutmen pendamping desa.
Sementara itu, ia menampik kabar terkait setor uang untuk bisa menjadi pendamping desa.
"Hoaks itu, saya sudah sampaikan tidak boleh ada pungutan serupiah pun, baik untuk memperpanjang yang sedang bertugas sekarang maupun yang baru," katanya.
Ia meminta jika ada pungutan liar pada proses rekrutmen tersebut agar segera dilaporkan ke polisi.*
Baca juga: Kemendes PDTT apresiasi perkembangan desa cerdas di Kudus