Jakarta, ANTARA JATENG - Pilkada DKI Jakarta baru saja digelar kemarin,
Rabu (15/2). Hasil hitung cepat menunjukkan bahwa pasangan calon nomor
urut 2 dan 3 menduduki posisi dua teratas. Jika tidak ada pasangan calon
yang lebih dari 50 persen maka putaran kedua akan digelar.
Pengamat
politik LIPI Indria Samego melihat jika putaran kedua berlangsung masih
akan ada pemilih yang beralih ke kandidat lain (swing voter).
"Memangnya suara itu barang mati? Pemilih itu barang hidup. Bisa saja pemilih Ahok ke tempat lain, swing voter," kata Indria saat dihubungi ANTARA News, Kamis.
Hal
itu menurut Indria alamiah terjadi, sehingga kampanye 10 hari nanti
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh dua pasangan calon yang akan
melaju ke putaran kedua.
Indria mengatakan bahwa lobi-lobi elit
politik akan terjadi pada masa itu. Namun, menggiring suara ke pasangan
calon tertentu menurut dia sulit dilakukan. Pasalnya, dukungan elit
partai ke salah satu paslon belum tentu membawa partisipan partai untuk
memilih paslon tersebut.
Dalam masa-masa itu, Indria meyarankan dua pasangan calon untuk berhati-hati. "Saya menyarankan jangan membuat blunder dalam ucapan. Jangan melawan orang yang mengkritik dia, ditampung saja," ujar Indria.
"Untuk
Anies, bagaimana dia jangan membuat kampanye negatif, menyalahkan Ahok,
tapi bagaimana menyelesaikan maslah Jakarta, mulai dari banjir dan
macet," tambah dia.
(Baca juga: Mengaku kalah, sikap kesatria AHY tiru SBY)