Petraeus mengatakan sejumlah anggota Front Nusra bisa dibujuk untuk berkoalisi melawan ISIS.
"Kita mesti mencoba memanfaatkan atau mengkooptasi Nusra, sebuah afiliasi Alqaeda di Suriah, sebagai organisasi yang melawan ISIS," kata Petraeus kepada CNN.
"Beberapa pejuang dan mungkin sejumlah elemen dalam Nusra saat ini tak diragukan lagi bergabung demi tujuan oportunistis ketimbang ideologis: mereka menganggap Nusra sebagai kuda tangguh, dan mereka tidak melihat alternatif yang kredibel karena oposisi moderat belum cukup sumber," kata dia.
Petraeus ingin AS berekonsialisi dengan anasir-anasir Front Nusra dan menyekutukannya dengan kaum oposisi moderat dalam memerangi ISIS dan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Mantan panglima militer AS di Irak yang sukses membujuk warga Sunni untuk tidak bersekutu dengan Alqaeda ini berkata dengan menggunakan para pejuang Nusra akan memberi dua keuntungan, yakni kelompok oposisi dukungan AS mendapatkan patron yang kuat, dan semakin intensifnya tekanan terhadap semua kelompok ekstremis, demikian AFP.
Berita Terkait
Saat mantan Direktur Pertamina siap 'nyalon' bupati pada Pilkada Purbalingga
Senin, 29 April 2024 18:55 Wib
Pria yang tikam mantan istri di Semarang berhasil ditangkap
Kamis, 25 April 2024 20:20 Wib
Putri mantan bupati ramaikan Pilkada Sragen 2024
Rabu, 24 April 2024 8:00 Wib
Mantan Wabup Banyumas pastikan maju pada Pilkada 2024
Senin, 22 April 2024 13:04 Wib
Survei sebut elektabilitas Hendrar Prihadi tertinggi di Pilgub Jateng, ini tanggapannya
Kamis, 4 April 2024 7:36 Wib
Mantan Kabasarnas didakwa terima suap Rp8,65 miliar
Senin, 1 April 2024 14:01 Wib
Penyidik harapkan Firli hadiri pemeriksaan
Senin, 26 Februari 2024 9:57 Wib
Taj Yasin sosialisasikan pencalonan DPD
Minggu, 21 Januari 2024 13:34 Wib