"Lomba ini merupakan inovasi bagus, apalagi negara kita sedang berupaya menghemat bahan bakar miyak," kata Ravik Karsidi, ketika melepas peserta lomba tersebut untuk berangkat ke Malaysia, di halaman Rektorat UNS Solo, Jumat.
Ia meminta tim peserta lomba yang berasal dari mahasiswa Fakultas Teknik Mesin UNS agar terus mencari trobosan-trobosan baru dalam upaya penghematan bahan bakar ini.
"Saya minta kepada mahasiswa yang mengikuti lomba ini untuk lebih serius lagi dan mencari solusi yang baik dalam mengjhadapi persoalan serta menjaga kekompakan tim dalam mengikuti lomba tersebut," kata Ravik Karsidi.
Dua tim yang mengikuti lomba tersebut, yakni Tim Bengawan I mengikuti lomba kategori "Prototye Gasoline" denga nama kendaraan "Estungkara" dan Tim Bengawan II mengikuti kategori "Urban Gasoline" dengan nama kendaraan "Samudra", kata Manajer Tim Bengawan Dewi Utami.
Ia mengatakan bahwa pada Shell Eco-Marathon Asia 2013 terdapat 300 tim yang mendaftar dan diseleksi tinggal 150 tim. Ada beberapa kategori jenis kendaraan yang dilombakan, dan Tim Bengawan mengirimkan dua tim yaitu Tim Bengawan I dan Tim Bengawan II.
"Bila lolos dalam seleksi Shell Eco Marathon Asia 2013 merupakan suatu kebanggaan bagi kami," katanya.
Dari 300-an tim se-Asia yang mendaftar acara lomba tersebut, hanya 150 tim yang lolos seleksi. "Dari Indonesia hanya ada 20 tim. Bangga rasanya dapay mewakili UNS dalam kancah internasional dengan mengirimkan dua tim," ujarnya.
"Perguruan tinggi lain yang mengirimkan tim, yaitu UI Jakarta, UGM Yogyakarta, USU Medan, ITB Bandung dan ITS Surabaya," katanya.

