Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah menggiatkan kampanye kepada masyarakat untuk mengenalkan dan mengonsumsi pangan lokal sebagai alternatif sumber karbohidrat selain nasi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati di Pekalongan, Selasa, mengatakan program ini tidak hanya bertujuan menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat, namun juga menjadi sarana edukasi dan perubahan pola konsumsi masyarakat agar tidak bergantung pada satu jenis sumber pangan.
"Ini bagian dari gerakan diversifikasi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus meningkatkan kesadaran pentingnya konsumsi pangan lokal non-nasi," katanya.
Menurut dia, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa sumber karbohidrat tidak hanya berasal dari beras saja, seperti ubi, jagung, beras singkong, sorgum, beras merah, dan beras organik.
"Semua itu juga sumber karbohidrat yang baik dan bergizi," katanya.
Pada pelaksanaan program tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan menyediakan sejumlah produk pangan lokal yang dijual dengan harga lebih terjangkau untuk mempermudah masyarakat mencoba dan membiasakan diri dengan sumber karbohidrat alternatif.
Beberapa harga komoditas yang tersedia, antara lain beras organik, beras organik aromatik, beras merah, sorgum, beras jagung, dan beras singkong.
Ia mengatakan pangan lokal dinilai memiliki nilai tambah, karena kandungan gula dan kalorinya lebih rendah dibanding beras putih.
"Hal ini menjadikannya pilihan yang baik bagi penderita diabetes, hipertensi maupun yang sedang menjalankan program diet. Kami berharap masyarakat semakin akrab dengan pangan lokal dan menjadikannya bagian dari gaya hidup," katanya.
Baca juga: Kemenkum Jateng gelar exit meeting Audit Kepatuhan Notaris di Pekalongan - Batang

