Solo (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jawa Tengah meresmikan lembaga sertifikasi profesi (LSP) khusus untuk mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Toto Suharto di sela peresmian LSP, Jumat mengatakan untuk mendirikan LSP tersebut, pengajuan sudah dilakukan sejak Februari 2024.
Ia mengatakan LSP UIN Raden Mas Said yang diluncurkan bersama BNSP merupakan pihak kesatu (P1) untuk mahasiswa. Ke depan, ia berharap para mahasiswa yang lulus dari UIN Raden Mas Said tidak hanya mendapatkan ijazah tetapi juga memiliki sertifikat kompetensi pendamping ijazah (SKPI) BNSP.
"Kami ingin para mahasiswa itu ketika kuliah di sini bukan hanya menyelesaikan ijazahnya dengan baik tetapi juga melakukan proses sertifikasi kompetensinya di LSP UIN Raden Mas Said," katanya.
Dengan memiliki SKPI, dikatakannya, para mahasiswa diakui kompetensinya sesuai dengan bidang masing-masing.
Ia mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi tersebut relatif murah, yakni Rp300.000. Bahkan, ia mengklaim biaya tersebut paling murah dibandingkan lembaga sertifikasi lain yang rata-rata mencapai jutaan rupiah.
“Oleh karena itu, kami mohon kepada mahasiswa UIN Raden Mas Said mengambil kesempatan ini sehingga mereka betul-betul kompeten di bidangnya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Komisioner BNSP Amilin mengatakan LSP UIN Raden Mas Said Solo termasuk yang paling cepat prosesnya di antara LSP Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.
Bahkan, menurut dia LSP UIN Raden Mas Said Surakarta hanya butuh waktu 7,5 bulan dari pengajuan hingga keluar SK lisensi LSP. Menurut dia, hal itu tidak lepas dari dukungan besar dari pihak kampus.
Sementara itu, ia mengatakan dari ribuan perguruan tinggi di Indonesia, baru empat persen yang memiliki LSP sendiri. Untuk di Solo Raya, selain UIN Raden Mas Said ada UNS dan UMS.

