Temanggung (ANTARA) - Kopi jenis robusta dan arabika yang dibudidayakan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kini semakin diminati oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
Produsen kopi warga Ngemplak, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung Deden Sofiudin di Temanggung, Senin, menyampaikan selain konsumen dalam negeri, melalui pemasaran digital pihaknya sudah merambah ke luar negeri seperti Singapura, Australia, Korea Selatan, Jerman dan Rusia.
Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah penghasil kopi jenis arabika dan robusta di Provinsi Jawa Tengah. Total ada 13.000 hektare lahan kopi robusta dan 2.500 hektare kopi arabika yang tersebar di 12 kecamatan
Bahkan saat ini para petani meraup keuntungan besar karena harga jual kopi meningkat tajam dalam dua tahun terakhir, harga kopi robusta dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram, sekarang naik menjadi 80.000 per kilogram dan kemudian harga kopi arabika naik dari Rp70.000 per kilogram menjadi Rp150.000 per kilogram.
Ia menyampaikan, usaha yang sudah digeluti sejak tahun 2016 kini membuahkan hasil, karena produk kopi arabika dan robusta banyak diminati para konsumen dalam negeri maupun luar negeri.
Ia menyebutkan setiap bulan rata-rata dapat menjual sampai tiga kuintal biji sangrai atau "roasbean".
"Sudah punya pasar yang bagus di pasar lokal, kita juga sudah punya pelanggan luar negeri, serapannya bagus karena memang dari tahun 2016, kita masuk ke kopi Temanggung yang diproduksi dengan kualitas yang bagus dipasarkan lewat online. Dengan kenaikan harga kopi ini permintaan masih jalan, tetapi volumenya berkurang," katanya.
Baca juga: Petani kopi agar tetap jaga kualitas