Banjir genangi sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu Cilacap
Cilacap (ANTARA) - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan bencana banjir menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu, akibat hujan lebat yang terjadi sejak hari Minggu (1/12) hingga Senin pagi.
"Posisi Kecamatan Nusawungu memang merupakan daerah yang rendah (cekungan), sehingga ketika hujan seharian pasti akan terjadi genangan," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima BPBD Kabupaten Cilacap, kata dia, Desa Klumprit merupakan wilayah yang paling terdampak banjir di Kecamatan Nusawungu.
Menurut dia, hal itu disebabkan tinggi genangan air di pekarangan rumah warga mencapai 75 sentimeter, sedangkan di dalam rumah berkisar 10-15 sentimeter.
"Berdasarkan pendataan sementara, yang kemasukan air baru dua rumah. Pengungsian belum ada, namun karena ada balita di salah satu rumah yang kemasukan air, untuk sementara tinggal di rumah warga yang belum kemasukan air," katanya.
Sementara di desa-desa lainnya, kata dia, genangan air masih sebatas di pekarangan rumah warga maupun jalanan, sehingga aktivitas masyarakat masih lancar.
Kendati demikian dia mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu karena hujan lebat masih berpotensi terjadi.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengamankan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi agar tidak terkena banjir ketika air memasuki rumah," kata Budi.
Informasi yang dihimpun, wilayah Kecamatan Nusawungu lainnya yang tergenang banjir antara lain Desa Kedungbenda RT 04 RW 02, namun genangan air belum sampai memasuki rumah warga karena masih menggenangi pekarangan dan jalanan.
Tinggi genangan air di titik terendah Desa Kedungbenda RT 04 RW 02 berkisar 10-30 sentimeter.
"Posisi Kecamatan Nusawungu memang merupakan daerah yang rendah (cekungan), sehingga ketika hujan seharian pasti akan terjadi genangan," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima BPBD Kabupaten Cilacap, kata dia, Desa Klumprit merupakan wilayah yang paling terdampak banjir di Kecamatan Nusawungu.
Menurut dia, hal itu disebabkan tinggi genangan air di pekarangan rumah warga mencapai 75 sentimeter, sedangkan di dalam rumah berkisar 10-15 sentimeter.
"Berdasarkan pendataan sementara, yang kemasukan air baru dua rumah. Pengungsian belum ada, namun karena ada balita di salah satu rumah yang kemasukan air, untuk sementara tinggal di rumah warga yang belum kemasukan air," katanya.
Sementara di desa-desa lainnya, kata dia, genangan air masih sebatas di pekarangan rumah warga maupun jalanan, sehingga aktivitas masyarakat masih lancar.
Kendati demikian dia mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu karena hujan lebat masih berpotensi terjadi.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengamankan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi agar tidak terkena banjir ketika air memasuki rumah," kata Budi.
Informasi yang dihimpun, wilayah Kecamatan Nusawungu lainnya yang tergenang banjir antara lain Desa Kedungbenda RT 04 RW 02, namun genangan air belum sampai memasuki rumah warga karena masih menggenangi pekarangan dan jalanan.
Tinggi genangan air di titik terendah Desa Kedungbenda RT 04 RW 02 berkisar 10-30 sentimeter.