Semarang (ANTARA) - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) membangun kolam retensi di Pondok Pesantren Asshodiqiyah, Sawah Besar, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, untuk membantu menanggulangi banjir.
Rektor Undip Suharnomo di Semarang, Kamis, menjelaskan pembangunan kolam retensi tersebut bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat LPPM UNDIP yang bertujuan mengelola air hujan, sekaligus limbah air di kawasan ponpes.
Dia menjelaskan kegiatan pengabdian dirancang untuk berlangsung selama tiga tahun, dengan tahap pertama mencakup pembangunan kolam retensi, disusul proyek percontohan pemanenan air hujan pada tahun kedua.
Selanjutnya, kata dia, pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) beserta jaringan drainase akan dibangun, sedangkan pada tahun ketiga akan dibangun kolam kedua.
Ia menegaskan komitmen Undip untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Undip harus memanfaatkan teknologi yang dimiliki untuk mendukung ketahanan pangan dan mengurangi angka kemiskinan di Jawa Tengah. Hal ini sepenuhnya demi membantu masyarakat, khususnya di Jateng dan Kota Semarang," katanya.
Ia juga mengajak civitas academica UNDIP untuk terus berinovasi dan membuat terobosan yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat
"Tidak semua masalah bisa kita selesaikan, tapi yang penting ilmu kita membawa manfaat. Mudah-mudahan ini menjadi berkah bagi kita semua dan bagi Undip," katanya.
Ketua LPPM Undip Suherman menyampaikan kegiatan tersebut diinisiasi Rektor Undip untuk menunjukkan aspek kemanfaatan dan kemartabatan sejalan dengan "tagline" baru Undip.
"Kegiatan ini adalah inisiasi Rektor Undip. LPPM melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan tagline Undip, yaitu 'Undip Bermartabat, Undip Bermanfaat'," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Asshodiqiyah Sawah Besar, Kelurahan Kaligawe KH Shodiq Hamzah Usman menyampaikan apresiasi kepada Undip atas inisiatif tersebut.
"Alhamdulillah, Undip insyaallah memberi manfaat kepada masyarakat. Semoga dengan adanya kolam ini dapat menjadi solusi untuk permasalahan banjir yang sering terjadi," katanya.
Peletakan batu pertama pembangunan kolam retensi tersebut telah dilaksanakan pada Rabu (20/11), sekaligus menandai dimulai proyek pembangunan tersebut.
Kolam retensi yang dibangun di lingkungan Ponpes Asshodiqiyah direncanakan seluas 120 meter persegi dengan kedalaman 1,5 meter.
Fasilitas tersebut dirancang untuk menampung dan mendistribusikan limpahan air hujan, sekaligus membantu mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga JBT berikan apresiasi ke operator SPBU Sultan Agung Semarang