Unsoed-Unwiku berkolaborasi dalam Program Kosabangsadi Desa Sambirata
diharapkan perajin dapat meningkatkan produktivitas, menciptakan produk baru, dan nilai ekonomi dari kapulaga dan gula semut.
Banyumas (ANTARA) - Tim pendamping dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan tim pelaksana dari Universitas Wijayakusuma (Unwiku) berkolaborasi dalam kegiatan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani kapulaga serta perajin gula semut di Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Program Kosabangsa.
Dalam hal ini, tim pendamping dari Unsoed terdiri atas Prof. Hery Winarsih, Dr. apt. Eka Prasasti Nur R, dan Dr. Hidayah Dwiyanti, sedangkan tim pelaksana dari Unwiku terdiri atas Dr. Isnaeni Rokhayati, Oti Kusumaningsih, M.Si. dan Tri Watiningsih, M.T.
Program tersebut disambut baik oleh petani kapulaga dan perajin gula kelapa serta didukung oleh pemerintah Desa Sambirata.
Saat memberi sambutan dalam pembukaan kegiatan pelatihan, Kepala Desa Sambirata Tarwan mengharapkan pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga bisa meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan sosialisasi tentang produk tepung kapulaga, minyak atsiri kapulaga, dan produk gula semut yang berkualitas, dengan menghadirkan tiga narasumber yang merupakan tim pendamping dari Unsoed.
Prof Hery Winarsih menyampaikan pembuatan tepung kapulaga sebagai bahan pembuatan minuman rempah.
Baca juga: Tim PPK Ormawa UKMPR Unsoed raih dua medali di Abdidaya 2024
Sisa hasil pemilahan kapulaga yang sudah tidak dimanfaatkan dapat disuling dan diambil minyak atsirinya disampaikan oleh Dr. apt. Eka Prasasti Nur R. dengan tujuan untuk mengoptimalkan hasil panen kapulaga.
Sementara Dr. Hidayah Dwiyanti memberikan tentang tahapan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas gula semut.
"Meskipun pembuatan gula semut terlihat sederhana, ada tahapan penting yang harus dipahami untuk menghasilkan produk gula semut yang layak jual dan sesuai permintaan pasar," kata Prof. Hery Winarsih.
Dengan pengetahuan dan keterampilan baru ini, diharapkan perajin dapat meningkatkan produktivitas, menciptakan produk baru, dan nilai ekonomi dari kapulaga dan gula semut.
Pemerintah Desa Sambirata dan LPPM Unsoed berkomitmen untuk terus mendukung petani kapulaga dan perajin gula semut hingga tahun depan.
Baca juga: KPU Jateng sosialisasikan Pilkada 2024 di Unsoed Purwokerto
Baca juga: Pakar: Pembangunan infrastruktur pertanian dukung swasembada pangan
Baca juga: Dukung agrowisata berkelanjutan, Tim Dosen Unsoed beri pelatihan produk olahan stroberi
Dalam hal ini, tim pendamping dari Unsoed terdiri atas Prof. Hery Winarsih, Dr. apt. Eka Prasasti Nur R, dan Dr. Hidayah Dwiyanti, sedangkan tim pelaksana dari Unwiku terdiri atas Dr. Isnaeni Rokhayati, Oti Kusumaningsih, M.Si. dan Tri Watiningsih, M.T.
Program tersebut disambut baik oleh petani kapulaga dan perajin gula kelapa serta didukung oleh pemerintah Desa Sambirata.
Saat memberi sambutan dalam pembukaan kegiatan pelatihan, Kepala Desa Sambirata Tarwan mengharapkan pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga bisa meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan sosialisasi tentang produk tepung kapulaga, minyak atsiri kapulaga, dan produk gula semut yang berkualitas, dengan menghadirkan tiga narasumber yang merupakan tim pendamping dari Unsoed.
Prof Hery Winarsih menyampaikan pembuatan tepung kapulaga sebagai bahan pembuatan minuman rempah.
Baca juga: Tim PPK Ormawa UKMPR Unsoed raih dua medali di Abdidaya 2024
Sisa hasil pemilahan kapulaga yang sudah tidak dimanfaatkan dapat disuling dan diambil minyak atsirinya disampaikan oleh Dr. apt. Eka Prasasti Nur R. dengan tujuan untuk mengoptimalkan hasil panen kapulaga.
Sementara Dr. Hidayah Dwiyanti memberikan tentang tahapan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas gula semut.
"Meskipun pembuatan gula semut terlihat sederhana, ada tahapan penting yang harus dipahami untuk menghasilkan produk gula semut yang layak jual dan sesuai permintaan pasar," kata Prof. Hery Winarsih.
Dengan pengetahuan dan keterampilan baru ini, diharapkan perajin dapat meningkatkan produktivitas, menciptakan produk baru, dan nilai ekonomi dari kapulaga dan gula semut.
Pemerintah Desa Sambirata dan LPPM Unsoed berkomitmen untuk terus mendukung petani kapulaga dan perajin gula semut hingga tahun depan.
Baca juga: KPU Jateng sosialisasikan Pilkada 2024 di Unsoed Purwokerto
Baca juga: Pakar: Pembangunan infrastruktur pertanian dukung swasembada pangan
Baca juga: Dukung agrowisata berkelanjutan, Tim Dosen Unsoed beri pelatihan produk olahan stroberi