Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Jawa Tengah, menyampaikan para pasangan calon (Paslon) harus memanfaatkan debat sebagai ajang untuk meyakinkan masyarakat sebagai pemilih.
"Kami berharap forum debat dimanfaatkan dengan baik oleh kedua paslon dalam rangka menarik dan meyakinkan masyarakat," kata Ketua KPU Kota Semarang Ahmad Zaini, di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka ajang debat kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang.
Artinya, kata dia, debat bisa menjadi sarana bagi para pasangan calon untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka layak untuk dipilih pada 27 November nanti.
Menurut dia, para pasangan calon bisa mengeksplorasi visi misi yang diusungnya dalam debat sehingga masyarakat paham apa yang menjadi program jika calonnya terpilih.
Debat pertama menjadi pengalaman untuk sarana perbaikan pada ajang debat kedua sehingga bisa lebih tertib dan kondusif.
"Mari persembahkan pendidikan politik yang baik dan santun. Hindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hindari intimidasi, provokasi, ujaran kebencian, membuat gaduh, dan hal yang membuat pemilih menjadi ragu," katanya.
Sebab, masyarakat perlu diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengetahui visi dan misi masing-masing pasangan calon sebagai referensi dalam memilih.
"Berikan kesempatan seluas-luasnya dan fasilitasi pemilih agar dapat menyaksikan mengetahui visi misi masing-masing paslon," kata Zaini.
Debat kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024 adalah "Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik".
KPU Kota Semarang berencana melaksanakan debat sebanyak tiga kali, yakni tanggal 1, 8, dan 15 November 2024, dengan lima panelis yang berbeda di setiap debat.
Debat pertama pilkada sudah berlangsung pada 1 November lalu dengan mengangkat tema "Ekonomi, Infrastruktur dan Ketahanan Kota Semarang".
Pilkada Kota Semarang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin yang diusung PDI Perjuangan di nomor urut satu.
Di nomor urut dua, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang diusung sembilan partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai NasDem.