Jumlah warga terdampak kekeringan di Cilacap bertambah
Cilacap (ANTARA) - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan jumlah warga terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bertambah menjadi 3.294 jiwa.
"Kalau dilihat dari jumlah desa yang mulai terdampak kekeringan memang masih sama dengan pekan lalu yakni enam desa di empat kecamatan," kata Budi Setyawan di Cilacap, Sabtu.
Ia mengatakan enam desa yang telah terdampak kekeringan terdiri atas Bojong dan Ujungmanik di Kecamatan Kawunganten, Cimrutu dan Rawaapu di Kecamatan Patimuan; Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu, serta Rawajaya di Kecamatan Bantarsari.
Akan tetapi jika dilihat dari jumlah warga yang terdampak kekeringan, kata dia, terdapat penambahan 108 keluarga yang terdiri atas 406 jiwa dari sebelumnya 775 keluarga yang terdiri atas 2.888 jiwa menjadi 883 keluarga yang terdiri atas 3.294 jiwa.
Baca juga: Enam desa di Cilacap terdampak kekeringan
Menurut dia, penambahan itu terjadi karena area yang terdampak kekeringan dalam satu desa bertambah luas. "Dengan demikian jumlah warga yang terdampak kekeringan turut bertambah," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap hingga tanggal 10 Juni 2024 telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 15 tangki yang setara dengan 75.000 liter untuk 883 keluarga terdampak kekeringan pada enam desa di empat kecamatan.
Ia mengakui sejak Selasa (11/6) hingga Jumat (14/6) belum ada surat permohonan penyaluran bantuan air bersih yang diajukan oleh pemerintah desa.
"Mungkin karena dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan, sehingga bisa menambah ketersediaan air bagi warga," katanya.
Menurut dia, warga di beberapa daerah sudah terbiasa menampung air hujan sebagai persediaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu dengan adanya hujan dalam beberapa hari terakhir, sumur-sumur warga kembali terisi air meskipun tidak seperti saat musim hujan.
"Meskipun demikian kami tetap siap menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan. Berapa pun yang dibutuhkan, kami siap menyalurkan bantuan air bersih untuk warga," kata Budi.
Baca juga: BPBD Banjarnegara harapkan pembuatan sumur bor kurangi dampak kemarau
Baca juga: BPBD Boyolali bantu air enam tangki untuk warga di daerah kekeringan
"Kalau dilihat dari jumlah desa yang mulai terdampak kekeringan memang masih sama dengan pekan lalu yakni enam desa di empat kecamatan," kata Budi Setyawan di Cilacap, Sabtu.
Ia mengatakan enam desa yang telah terdampak kekeringan terdiri atas Bojong dan Ujungmanik di Kecamatan Kawunganten, Cimrutu dan Rawaapu di Kecamatan Patimuan; Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu, serta Rawajaya di Kecamatan Bantarsari.
Akan tetapi jika dilihat dari jumlah warga yang terdampak kekeringan, kata dia, terdapat penambahan 108 keluarga yang terdiri atas 406 jiwa dari sebelumnya 775 keluarga yang terdiri atas 2.888 jiwa menjadi 883 keluarga yang terdiri atas 3.294 jiwa.
Baca juga: Enam desa di Cilacap terdampak kekeringan
Menurut dia, penambahan itu terjadi karena area yang terdampak kekeringan dalam satu desa bertambah luas. "Dengan demikian jumlah warga yang terdampak kekeringan turut bertambah," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap hingga tanggal 10 Juni 2024 telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 15 tangki yang setara dengan 75.000 liter untuk 883 keluarga terdampak kekeringan pada enam desa di empat kecamatan.
Ia mengakui sejak Selasa (11/6) hingga Jumat (14/6) belum ada surat permohonan penyaluran bantuan air bersih yang diajukan oleh pemerintah desa.
"Mungkin karena dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan, sehingga bisa menambah ketersediaan air bagi warga," katanya.
Menurut dia, warga di beberapa daerah sudah terbiasa menampung air hujan sebagai persediaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu dengan adanya hujan dalam beberapa hari terakhir, sumur-sumur warga kembali terisi air meskipun tidak seperti saat musim hujan.
"Meskipun demikian kami tetap siap menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan. Berapa pun yang dibutuhkan, kami siap menyalurkan bantuan air bersih untuk warga," kata Budi.
Baca juga: BPBD Banjarnegara harapkan pembuatan sumur bor kurangi dampak kemarau
Baca juga: BPBD Boyolali bantu air enam tangki untuk warga di daerah kekeringan