Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, memastikan volume elpiji bersubsidi yang dijual oleh agen maupun distributor elpiji di daerah ini masih sesuai takaran yaitu berisi 3 kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Supriono, di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dari hilir ke hulu distribusi gas melon belum menemukan fakta isi tabung elpiji bersubsidi kurang dari 3 kilogram.
"Kesimpulannya, isi dari tabung melon sudah sesuai, tidak ada potensi kurang," katanya pula.
Menurut dia, pengecekan isi elpiji bersubsidi ini untuk menindaklanjuti perintah Kementerian Perdagangan, mengingat hasil inspeksi mendadak di SPBE wilayah Jabodetabek menemukan fakta bahwa isi tabung elpiji bersubsidi tersebut kurang dari 3 kilogram.
Dari fenomena itu, kata dia, Kemendagri memerintahkan kepada setiap daerah untuk melakukan pengecekan isi elpiji bersubsidi tersebut.
"Kami telah menelusuri dari hilir dahulu baru ke hulu mulai dari pangkalan, agen, dan SPBE. Akan tetapi, kami belum menemukan adanya kecurangan," katanya lagi.
Supriono menjelaskan pihaknya mengambil contoh di 2 pangkalan untuk melakukan pengecekan dengan melakukan penimbangan tabung gas kosong dan tabung gas isi.
Dari hasil pengecekan itu, kata dia, 4 tabung yang dicek isi gas tidak ada kecurangan, artinya isi elpiji bersubsidi tidak kurang dari 3 kilogram.
"Kami melakukan pantauan pengisian tabung mulai dari penyortiran tabung kosong, pengisian gas, pengecekan akhir untuk memastikan apakah setelah diisi tabung tersebut bocor atau tidak hingga proses penyegelan. Usai dilakukan penimbangan tabung kosong dan tabung berisi gas, hasilnya aman," katanya pula.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga dan Pemkab Kendal lakukan pengecekan isi tabung elpiji 3 kg