Kemenparekraf targetkan jaring 120 perusahaan rintisan pada BEKUP
Solo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan mampu menjaring 120 perusahaan rintisan pada program Baparekraf For Startup (BEKUP) tahun ini.
"Program BEKUP yang diselenggarakan di enam kota tersebut dibantu oleh local house yang menjaring pelaku startup baru," kata Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti usai membuka Kick Off BEKUP 2024 Fostering Startup Transformation to Build Economic Thrive di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia menyebutkan enam kota tersebut yakni Solo, Medan, Bogor, Malang, Denpasar, dan Makassar.
Menurut dia, program tersebut sudah ada sejak 2016 dan dilaksanakan setiap tahun. Hingga saat ini, sudah ada 300 perusahaan rintisan yang terjaring melalui program tersebut.
Dari total tersebut, dikatakannya, sebanyak 60 persen bertahan dan berkembang, sedangkan sisanya tidak bisa bertahan karena sejumlah kendala.
"Di antaranya karena infrastruktur yang tidak mendukung dan support system kurang baik," katanya.
Ia mengatakan untuk tahun ini pihaknya menggandeng Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).
Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia Catur Sugiarto mengatakan pelaku usaha yang mendaftar program tersebut bukan hanya berbasis ide yang spontan tetapi yang mendaftar ini sudah terseleksi.
"Mereka sudah terseleksi pada inkubator-inkubator bisnis, mulai dari kampus, pemerintah dan juga swasta," katanya.
Ia mengatakan inkubator bisnis sudah memiliki kurikulum untuk kemudian diberikan kepada para startup.
"Kami punya standar dengan asosiasi. Rata-rata mereka sudah melalui proses inkubasi mulai dari enam bulan, setahun sampai dengan tiga tahun," katanya.
Penanggung jawab kegiatan Khresna Bayu Sangka mengatakan program BEKUP tersebut ada seleksi awal sehingga startup sudah bisa dikembangkan dan diinkubasi supaya tingkat suksesnya juga tinggi.
Ia berharap dengan adanya program BEKUP tersebut startup yang terjaring menjadi lebih berkualitas.
"Harapannya bukan jadi startup jadi-jadian. Dalam program ini kami juga kolaborasi dengan inkubator yang bukan ecek-ecek, kami seleksi dan terpilih. Harapannya program ini memberikan kontribusi lebih di 2024," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf sebut Solo Menari perteguh sebagai Kota Kreatif UNESCO
"Program BEKUP yang diselenggarakan di enam kota tersebut dibantu oleh local house yang menjaring pelaku startup baru," kata Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti usai membuka Kick Off BEKUP 2024 Fostering Startup Transformation to Build Economic Thrive di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia menyebutkan enam kota tersebut yakni Solo, Medan, Bogor, Malang, Denpasar, dan Makassar.
Menurut dia, program tersebut sudah ada sejak 2016 dan dilaksanakan setiap tahun. Hingga saat ini, sudah ada 300 perusahaan rintisan yang terjaring melalui program tersebut.
Dari total tersebut, dikatakannya, sebanyak 60 persen bertahan dan berkembang, sedangkan sisanya tidak bisa bertahan karena sejumlah kendala.
"Di antaranya karena infrastruktur yang tidak mendukung dan support system kurang baik," katanya.
Ia mengatakan untuk tahun ini pihaknya menggandeng Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).
Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia Catur Sugiarto mengatakan pelaku usaha yang mendaftar program tersebut bukan hanya berbasis ide yang spontan tetapi yang mendaftar ini sudah terseleksi.
"Mereka sudah terseleksi pada inkubator-inkubator bisnis, mulai dari kampus, pemerintah dan juga swasta," katanya.
Ia mengatakan inkubator bisnis sudah memiliki kurikulum untuk kemudian diberikan kepada para startup.
"Kami punya standar dengan asosiasi. Rata-rata mereka sudah melalui proses inkubasi mulai dari enam bulan, setahun sampai dengan tiga tahun," katanya.
Penanggung jawab kegiatan Khresna Bayu Sangka mengatakan program BEKUP tersebut ada seleksi awal sehingga startup sudah bisa dikembangkan dan diinkubasi supaya tingkat suksesnya juga tinggi.
Ia berharap dengan adanya program BEKUP tersebut startup yang terjaring menjadi lebih berkualitas.
"Harapannya bukan jadi startup jadi-jadian. Dalam program ini kami juga kolaborasi dengan inkubator yang bukan ecek-ecek, kami seleksi dan terpilih. Harapannya program ini memberikan kontribusi lebih di 2024," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf sebut Solo Menari perteguh sebagai Kota Kreatif UNESCO