Karanganyar (ANTARA) - DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah menyebutkan partainya belum mengerucut soal pemilihan calon Gubernur Jateng 2024, karena secara internal belum kompetitif, sehingga sedang melirik faktor eksternalnya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng, Juliyatmono, di Karanganyar, Jumat, mengatakan dirinya selaku motor partai di Jateng menilai internal belum kompetitif karena yang diberi kesempatan juga terlalu lamban menanggapi kesempatan itu, sehingga faktor eksternal berperan dengan melirik bakal calon Gubernur Jateng dari partai Golkar.
DPD Partai Golkar Jateng, kata Juliyatmono yang juga mantan Bupati Karanganyar itu, salah satunya calon dari faktor eksternal yang dilirik, yakni Kepala Polda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi cukup kuat menjadi calon Gubernur Jateng, dari sisi kompetensi dan popularitas karena sudah memadai.
"Beliau orang Jawa, sehingga jawani bisa bersama siapa-siapa dan dekat dengan rakyat. Saya melihat sejak menjadi Kepala Polresta Surakarta, kemudian menjabat sebagai Wakapolda Jateng dan sekarang Kapolda. Beliau dikenal dekat dengan rakyat," kata Juliyatmono.
Dia mengatakan Kapolda Jateng banyak yang sudah tahu di wilayah ini. Ahmad Luthfi banyak mengenal dan memenuhi banyak pihak serta mengenal teritorial wilayah karena cukup lama mengenal wilayah di Jateng.
Calon lain, ada Ketua DPD Partai Gerindra, Sudaryono, mulai pasang baliho mengenalkan bakal calon Gubernur Jateng, juga perlu pertimbangan. "Saya yakin calon itu, sangat dekat dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto," katanya.
Bakal calon Gubernur Jateng ini, mulai mengenalkan diri dan masyarakat mengenal serta mulai berbicara. Para elite ketua umum partai yang berkepentingan siapa yang dikandidatkan menjadi calon Gubernur Jateng. Dia yakin kalau eksternal yang akan menonjol calon Gubernur, Ahmad Luthfi.
"Kami berharap kalau diperhitungkan kenapa tidak itu, menjadi bakal calonnya dari Golkar karena belum ada partai dan masih aktif sebagai Kapolda Jateng," katanya.
Namun, kata dia, pada saatnya beliau berkeinginan ke sana atau mencapai calon Gubernur akan lebih realistis untuk Jateng. Pihaknya akan juga menjadikan eksternal salah satu calon dari Partai Golkar.
"Saya memberikan masukan kepada DPD dan perlu dipertimbangkan beliau cukup populer dan dekat dengan masyarakat. Beliau tidak tampak seorang polisi sudah cair hubungannya dengan masyarakat sipil. Beliau segera turun bintang tiga akan lebih mantap menjadi calon Gubernur Jateng," katanya.
Dia mengatakan untuk Calon Gubernur dari internal Partai Golkar, tampaknya perlu serius untuk dikoordinasikan, karena yang ditugasi partai di Jateng ada empat calon, Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto, Sekretaris DPD Golkar Jateng, Juliyatmono, Mantan Bupati Batang atau Ketua Harian DPD Golkar Jateng Wihaji, dan Bupati Kendal Diko.
Namun, pihaknya mengusulkan Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto, layak dipertimbangkan mengisi Kabinet pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Karena, Panggah ini, teknokrat dan lama karirnya di Perindustrian hingga Dirjen. Beliau jika dipilih untuk Kabinet siap.
Calon Gubernur dari Partai Golkar belum menyatakan keseriusan untuk ikut berkompetisi. Kalau dirinya sudah diputuskan untuk fokus menekuni atau mengisi sebagai anggota DPR RI Partai Golkar. Dirinya sebelumnya sudah 10 tahun menjabat sebagai Bupati Karanganyar.
"Saya berharap Partai Golkar Jateng harus mengusung calon siapa yang paling populer menjadi Calon Gubernur Jateng yang bisa menang tinggi. Kami berharap calon Gubernur batas waktu pada bulan Juni 2024 harus sudah siap. Survei bisa dibilang cepat hasilnya. Jateng untuk Pilgub ditunjuk lembaga survei LSI," katanya.
Baca juga: Partai Golkar Jateng sepakat pilih lagi Airlangga sebagai Ketum