Solo (ANTARA) - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut tidak akan mempengaruhi keputusan siapapun terkait partai politik.
Termasuk soal dukungannya pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Senin enggan menanggapi soal isu migrasi sejumlah tokoh politik ke PSI.
“Ini kan demokrasi, kalau orang ingin ke PSI kan nggak bisa dipaksa. Apalagi di era keterbukaan seperti ini. Mungkin pindah karena melihat masa depan PSI, bisa saja, atau senang dengan suasana di PSI, bisa saja,” katanya.
Soal banyaknya tokoh yang mendatangi kediamannya, ia mengaku terbuka dengan siapapun.
“Setiap hari ada banyak yang datang, tokoh maupun politisi dan diskusi soal apa saja. Soal politik dan ekonomi. Mengenai kemudian beliau-beliau masuk ke PSI ya itu kehendak masing-masing,” katanya.
Soal dukungannya kepada PSI, ia mengatakan sampai dengan saat ini keputusannya tidak berubah.
“Saya kan full mendukung PSI dan saya akan kerja keras untuk PSI,” katanya.
Ia juga mengungkapkan isi pembicaraan saat bertemu kader PSI di Bali beberapa waktu lalu. Sesuai yang disampaikan saat kongres, dirinya akan mendukung dan kerja keras untuk PSI.
Saat itu, ia mengaku memberikan arahan soal kerja politik, terutama saat ia masih aktif di pemerintahan.
“Saat di Bali saya diminta untuk memberikan arahan tentang kerja-kerja politik. Saya berbicara dari pengalaman. Kerja-kerja politik yang saya alami, saya sampaikan. Apa kerja-kerja di bawah dengan rakyat seperti apa,” katanya.

