Puluhan ribu wisatawan kunjungi objek wisata religi di Boyolali
Boyolali (ANTARA) - Puluhan ribu wisatawan mengunjungi objek wisata edukasi dan religi berupa miniatur Kabah di Sunggingan Kelurahan Karanggeneng Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sepanjang Januari 2024.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih di Boyolali, Minggu, mengatakan objek wisata edukasi dan religi milik Pemerintah Kabupaten Boyolali yang telah diresmikan oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat, sejak tanggal 1 Januari 2024 itu, kini telah dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar Boyolali.
"Objek wisata Edukasi Religi miniatur Kabah di Boyolali itu, sejak dibuka untuk umum, mulai tanggal 1 Januari tahun ini, sudah berhasil mendatangkan pengunjung sebanyak 46.408 orang per bulan. Jumlah pengunjung itu terdiri atas 36.508 wisatawan umum dan 9.900 khusus pelajar baik dari dalam maupun luar Boyolali," kata Budi Prasetyaningsih.
Ia mengatakan banyak wisatawan atau para jamaah yang akan berangkat sebagai calon haji atau yang akan melaksanakan umrah ke Tanah Suci, datang ke wisata edukasi religi di Boyolali itu, untuk manasik.
Bahkan, pengunjung di wisata Edukasi Religi Boyolali itu, ada yang datang dari daerah Bekasi Jawa Barat, kemudian Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta. Atau, hampir sebagian jamaah di Solo dan sekitarnya yang mau berhaji banyak berkunjung ke Edukasi Religi. Wisatawan khusus pelajar paling banyak dari Solo dan sekitarnya, serta DIY," katanya.
Dia mengatakan objek wisata edukasi religi di Boyolali selain dilengkapi dengan miniatur Kabah, juga replika Masjid Nabawi, Bukit Shofa Marwa, kemudian Padang Arafah dan Mina. Bahkan, wisata religi ini, akan dipercantik dengan penambahan fasilitas bangunan dan landscape yang berupa pohon vegetasi Negara Timur Tengah.
"Penambahan fasilitas dan pembuatan landscape di wisata edukasi religi itu, telah dianggarkan pada 2024 ini, sebesar Rp4 miliar untuk pengembangan," katanya.
Penambahan fasilitas wisata Edukasi Religi tersebut cukup bagus dan anggarannya cukup murah. Pihaknya berharap semoga wisata Edukasi Religi tersebut sangat bermanfaat sehingga bisa menambah pembelajaran dan edukasi untuk pergi Umroh atau berhaji atau untuk pembelajaran di sekolah.
Dia mengatakan setiap pengunjung di tempat wisata Edukasi Religi di miniatur Kabah, di Kabupaten Boyolali, hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp20 ribu per orang untuk umum dan Rp10 ribu untuk pelajar. Wisata Edukasi Religi itu, buka setiap hari termasuk hari besar kecuali hari Senin, mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Menurut dia, untuk berkunjung ke tempat wisata edukasi religi di Boyolali ini, wisatawan bisa reservasi atau mendaftarkan lewat link https://wisataedukasireligi.boyolali.go.id/. Menariknya, saat memasuki obyek wisata ini, pengunjung akan diberikan tanda masuk seperti paspor yang berbeda warna sesuai dengan tiket yang dibeli.
Tiket masuk untuk pelajar, di tempat wisata edukasi religi akan mendapatkan paspor berwarna cokelat, pengunjung umum mendapat paspor hijau, dan untuk yang masuk secara gratis akan diberikan paspor berwarna merah.
Baca juga: Kadin minta penerbangan internasional ke Jateng kembali dibuka
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih di Boyolali, Minggu, mengatakan objek wisata edukasi dan religi milik Pemerintah Kabupaten Boyolali yang telah diresmikan oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat, sejak tanggal 1 Januari 2024 itu, kini telah dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar Boyolali.
"Objek wisata Edukasi Religi miniatur Kabah di Boyolali itu, sejak dibuka untuk umum, mulai tanggal 1 Januari tahun ini, sudah berhasil mendatangkan pengunjung sebanyak 46.408 orang per bulan. Jumlah pengunjung itu terdiri atas 36.508 wisatawan umum dan 9.900 khusus pelajar baik dari dalam maupun luar Boyolali," kata Budi Prasetyaningsih.
Ia mengatakan banyak wisatawan atau para jamaah yang akan berangkat sebagai calon haji atau yang akan melaksanakan umrah ke Tanah Suci, datang ke wisata edukasi religi di Boyolali itu, untuk manasik.
Bahkan, pengunjung di wisata Edukasi Religi Boyolali itu, ada yang datang dari daerah Bekasi Jawa Barat, kemudian Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta. Atau, hampir sebagian jamaah di Solo dan sekitarnya yang mau berhaji banyak berkunjung ke Edukasi Religi. Wisatawan khusus pelajar paling banyak dari Solo dan sekitarnya, serta DIY," katanya.
Dia mengatakan objek wisata edukasi religi di Boyolali selain dilengkapi dengan miniatur Kabah, juga replika Masjid Nabawi, Bukit Shofa Marwa, kemudian Padang Arafah dan Mina. Bahkan, wisata religi ini, akan dipercantik dengan penambahan fasilitas bangunan dan landscape yang berupa pohon vegetasi Negara Timur Tengah.
"Penambahan fasilitas dan pembuatan landscape di wisata edukasi religi itu, telah dianggarkan pada 2024 ini, sebesar Rp4 miliar untuk pengembangan," katanya.
Penambahan fasilitas wisata Edukasi Religi tersebut cukup bagus dan anggarannya cukup murah. Pihaknya berharap semoga wisata Edukasi Religi tersebut sangat bermanfaat sehingga bisa menambah pembelajaran dan edukasi untuk pergi Umroh atau berhaji atau untuk pembelajaran di sekolah.
Dia mengatakan setiap pengunjung di tempat wisata Edukasi Religi di miniatur Kabah, di Kabupaten Boyolali, hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp20 ribu per orang untuk umum dan Rp10 ribu untuk pelajar. Wisata Edukasi Religi itu, buka setiap hari termasuk hari besar kecuali hari Senin, mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Menurut dia, untuk berkunjung ke tempat wisata edukasi religi di Boyolali ini, wisatawan bisa reservasi atau mendaftarkan lewat link https://wisataedukasireligi.boyolali.go.id/. Menariknya, saat memasuki obyek wisata ini, pengunjung akan diberikan tanda masuk seperti paspor yang berbeda warna sesuai dengan tiket yang dibeli.
Tiket masuk untuk pelajar, di tempat wisata edukasi religi akan mendapatkan paspor berwarna cokelat, pengunjung umum mendapat paspor hijau, dan untuk yang masuk secara gratis akan diberikan paspor berwarna merah.
Baca juga: Kadin minta penerbangan internasional ke Jateng kembali dibuka