Bursa Kerja Banyumas sediakan 5.199 lowongan kerja
Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro optimistis kegiatan pameran bursa kerja "Banyumas Job Fair Hybrid 2023" yang digelar pada 21-22 November dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengingat lowongan kerja yang tersedia mencapai 5.199 formasi.
"Job fair ini sudah saya tunggu-tunggu sejak saya dilantik karena kemiskinan ekstrem itu salah satu variabel adalah angka pengangguran yang tinggi," katanya usai membuka "Banyumas Job Fair Hybrid 2023" di Sasana Krida Raga Satria, kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa siang.
Ia mengatakan kegiatan pameran bursa kerja merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Banyumas agar pengangguran di wilayah itu dapat dikurangi.
Menurut dia, hal itu disebabkan ada ribuan pengangguran yang tersebar di 60 desa miskin se-Kabupaten Banyumas.
"Oleh karena itu, saya harap dengan adanya job fair ini, walaupun tidak semuanya, itu minimal mengurangi karena jumlahnya yang tergolong miskin ekstrem, tidak bekerja itu 2.000 sekian, hampir 3.000," katanya.
Sementara kegiatan pameran bursa kerja tersebut, kata dia, hanya bisa menyediakan 5.199 lowongan pekerjaan.
"Tapi lumayan, itu bisa mengurangi angka pengangguran di Banyumas dan ternyata peminatnya luar biasa banyak," katanya menegaskan.
Kendati demikian, dia mengaku dihubungi oleh banyak warga melalui aplikasi perpesanan WhatsApp guna menanyakan bursa kerja, sehingga penyebaran informasi mengenai kegiatan tersebut diduga belum masif.
Terkait dengan hal itu, Pj Bupati meminta agar informasi mengenai pameran bursa kerja digencarkan melalui media sosial mengingat kegiatan tersebut akan berlangsung hingga hari Rabu (22/11).
"Saya juga perintahkan kepada Pak Kepala Dinas supaya menelepon seluruh kepala desa yang daerahnya termasuk miskin dan pengangguran banyak, mumpung masih ada waktu, suruh ke sini untuk mendaftar karena syaratnya gampang," katanya.
Menurut dia, momentum bursa kerja sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh para pencari kerja karena peluang diterimanya cukup besar.
Ia juga mengharapkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang sudah disusun oleh Pemkab Banyumas bersama DPRD Kabupaten Banyumas dapat ditetapkan pada tahun 2023, sehingga pembangunan kawasan industri dapat didorong.
"Tahun depan, kalau sudah ada kawasan industri, investor kita harap sudah banyak yang mau tanda tangan. Ada di Wangon dan Lumbir, siap membuka kawasan industri," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Wahyu Dewanto mengatakan kegiatan bursa kerja tersebut diikuti 42 perusahaan atau melampaui target 20 perusahaan.
Dalam hal ini, kata dia, 21 perusahaan membuka lowongan kerja secara luring, sedangkan 21 perusahaan lainnya secara daring.
"Dalam job fair ini terdapat 5.199 lowongan pekerjaan untuk umum dan 25 lowongan pekerjaan untuk kalangan disabilitas," katanya.
Menurut dia, 5.199 lowongan pekerjaan tersebut terdiri atas 173 formasi yang berasal dari 7 sektor usaha.
"Job fair ini sudah saya tunggu-tunggu sejak saya dilantik karena kemiskinan ekstrem itu salah satu variabel adalah angka pengangguran yang tinggi," katanya usai membuka "Banyumas Job Fair Hybrid 2023" di Sasana Krida Raga Satria, kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa siang.
Ia mengatakan kegiatan pameran bursa kerja merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Banyumas agar pengangguran di wilayah itu dapat dikurangi.
Menurut dia, hal itu disebabkan ada ribuan pengangguran yang tersebar di 60 desa miskin se-Kabupaten Banyumas.
"Oleh karena itu, saya harap dengan adanya job fair ini, walaupun tidak semuanya, itu minimal mengurangi karena jumlahnya yang tergolong miskin ekstrem, tidak bekerja itu 2.000 sekian, hampir 3.000," katanya.
Sementara kegiatan pameran bursa kerja tersebut, kata dia, hanya bisa menyediakan 5.199 lowongan pekerjaan.
"Tapi lumayan, itu bisa mengurangi angka pengangguran di Banyumas dan ternyata peminatnya luar biasa banyak," katanya menegaskan.
Kendati demikian, dia mengaku dihubungi oleh banyak warga melalui aplikasi perpesanan WhatsApp guna menanyakan bursa kerja, sehingga penyebaran informasi mengenai kegiatan tersebut diduga belum masif.
Terkait dengan hal itu, Pj Bupati meminta agar informasi mengenai pameran bursa kerja digencarkan melalui media sosial mengingat kegiatan tersebut akan berlangsung hingga hari Rabu (22/11).
"Saya juga perintahkan kepada Pak Kepala Dinas supaya menelepon seluruh kepala desa yang daerahnya termasuk miskin dan pengangguran banyak, mumpung masih ada waktu, suruh ke sini untuk mendaftar karena syaratnya gampang," katanya.
Menurut dia, momentum bursa kerja sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh para pencari kerja karena peluang diterimanya cukup besar.
Ia juga mengharapkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang sudah disusun oleh Pemkab Banyumas bersama DPRD Kabupaten Banyumas dapat ditetapkan pada tahun 2023, sehingga pembangunan kawasan industri dapat didorong.
"Tahun depan, kalau sudah ada kawasan industri, investor kita harap sudah banyak yang mau tanda tangan. Ada di Wangon dan Lumbir, siap membuka kawasan industri," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Wahyu Dewanto mengatakan kegiatan bursa kerja tersebut diikuti 42 perusahaan atau melampaui target 20 perusahaan.
Dalam hal ini, kata dia, 21 perusahaan membuka lowongan kerja secara luring, sedangkan 21 perusahaan lainnya secara daring.
"Dalam job fair ini terdapat 5.199 lowongan pekerjaan untuk umum dan 25 lowongan pekerjaan untuk kalangan disabilitas," katanya.
Menurut dia, 5.199 lowongan pekerjaan tersebut terdiri atas 173 formasi yang berasal dari 7 sektor usaha.