Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar bursa kerja bertajuk “Banyumas Job Fair 2025” yang menyediakan 5.588 lowongan kerja sebagai upaya membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat terhadap lapangan kerja sekaligus menekan angka pengangguran di daerah tersebut.
Kegiatan yang berlangsung di Sasana Krida Kompleks GOR Satria Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa, dibuka secara resmi oleh Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.
Pameran tersebut diselenggarakan secara daring dan luring selama dua hari hingga Rabu (8/10) dengan menghadirkan 67 perusahaan dari berbagai sektor usaha.
Ditemui usai membuka kegiatan, Bupati Sadewo mengatakan bursa kerja menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam mempertemukan pencari kerja dengan dunia usaha dan industri yang membutuhkan tenaga kerja.
Ia menegaskan bahwa kegiatan serupa akan digelar lebih intensif pada tahun-tahun mendatang.
“Tahun ini saya ingin kegiatan seperti ini dilakukan dua atau tiga kali setahun. Kita gandeng perusahaan-perusahaan yang memang membutuhkan pegawai,” katanya.
Menurut dia, bursa kerja menjadi wujud nyata kehadiran pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran terbuka di Banyumas.
Ia mengharapkan sebanyak mungkin pencari kerja lokal dapat terserap oleh perusahaan peserta pameran bursa kerja.
“Kalau bisa diterima semua, kan lumayan. Bisa mengurangi pengangguran secara signifikan,” ujarnya.
Bupati juga mengapresiasi sejumlah perusahaan yang membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas, termasuk salah satu pabrik sepatu yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial sekaligus bukti bahwa dunia industri semakin inklusif.
“Banyumas harus menjadi daerah yang ramah investasi sekaligus ramah tenaga kerja,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas Wahyu Dewanto menjelaskan bahwa dari total 67 perusahaan peserta, sebanyak 34 perusahaan hadir langsung (offline) dan 33 lainnya mengikuti secara daring (online).
“Pada Job Fair kali ini tersedia 268 formasi dengan total 5.588 lowongan kerja. Bidangnya beragam, mulai dari manufaktur, jasa, ritel, hingga perhotelan dan teknologi informasi,” katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah pengangguran di Banyumas mencapai sekitar 60 ribu orang.
Namun, kata dia, hasil pendataan langsung Dinnakerkop UKM hingga tingkat RT mencatat jumlahnya sekitar 53 ribu orang.
“Sekitar seperempat di antaranya merupakan lulusan SMA dan SMK berusia 18–25 tahun yang sangat potensial diserap melalui kegiatan seperti job fair,” katanya.
Ia mengatakan apabila sekitar 2.000 pencari kerja dapat terserap melalui kegiatan tersebut, dampaknya akan cukup signifikan terhadap penurunan angka pengangguran produktif di Banyumas.
Selain itu, pihaknya juga mendorong sekolah menengah kejuruan dan perguruan tinggi untuk aktif mengadakan pameran bursa kerja secara mandiri melalui Bursa Kerja Khusus (BKK).
“Pengentasan pengangguran tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah daerah, tetapi perlu kolaborasi dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat,” katanya.
Salah seorang pencari kerja asal Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Septi Nurohma, mengaku terbantu dengan adanya kegiatan tersebut.
Dia mengharapkan kegiatan tersebut benar-benar membuka peluang kerja nyata, bukan sekadar formalitas.
“Yang penting bukan cuma daftar-daftar, tapi benar-benar bisa diterima kerja. Kalau cari kerja sebenarnya gampang, yang susah itu keterimanya,” katanya.
Baca juga: Lima perusahaan di Pati buka 10.860 lowongan kerja, diutamakan perempuan

