Solo (ANTARA) - Salah satu perbankan swasta CIMB Niaga berupaya meningkatkan literasi keuangan nasabah di tengah dinamika ekonomi global yang terjadi saat ini.
Chief of Network and Digital Banking CIMB Niaga Budiman Tanjung pada acara Wealth Xpo di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengalaman yang baik dalam pengelolaan keuangan, proteksi aset, dan investasi.
Pada acara bertema The Resilience of Indonesia's Economy in 2024 tersebut, pihaknya mengajak para nasabah agar lebih awas dalam pengelolaan keuangan, proteksi, dan investasi dalam menghadapi berbagai isu ekonomi dunia maupun nasional yang terus berkembang sampai hari ini.
Khusus pada kegiatan tersebut, dikatakannya, edukasi diberikan kepada nasabah preferred dan privat yang ada di Solo dan sekitarnya.
Untuk di Solo dan sekitarnya, pihaknya mencatat jumlah nasabah preferred dan privat mencapai 1.200 nasabah.
Sementara itu, ia mengatakan ada dua sesi diskusi yang digelar dalam rangkaian kegiatan tersebut dengan tema bahasan Wealth Practice dan Wealth Roundtable. Dalam sesi pertama para nasabah diberi wawasan, pengalaman, dan strategi dari sejumlah pakar dan praktisi terkait perencanaan finansial.
Salah satu pembicara yakni mantan Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas, dan Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro.
Pada kesempatan yang sama, Head of Region Jawa Barat dan Jawa Tengah CIMB Niaga Andiko Manik mengatakan Solo menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Wealth Xpo karena memiliki potensi yang luar biasa.
"(Termasuk dari sisi, Red.) Perkembangan wisata budaya dan ekonomi kreatif. Selain itu kenapa pilih Solo, kami melihat di Solo punya hubungan baik dengan nasabah, UMKM, dan masyarakat umum. Dari sisi pertumbuhan satu tahun terakhir kami tumbuh dengan sangat pesat di Solo," katanya.
Dari total portofolio investasi nasabah preferred dan privat sebesar Rp65 triliun secara nasional, nasabah dari Solo dan sekitarnya menyumbang sebesar 2-3 persen.