Purwokerto (ANTARA) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Muhammad Ramdhoni menegaskan komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas perlindungan bagi seluruh pekerja di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, baik sektor formal maupun informal.
“Dalam kegiatan job fair ini kami ikut mendampingi Bupati dan Wakil Bupati untuk menyerahkan santunan kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan. Ini bentuk nyata hadirnya negara melindungi pekerja,” katanya usai menghadiri pembukaan Banyumas Job Fair 2025 di Sasana Krida, kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan dengan adanya kegiatan yang diikuti 67 perusahaan yang menawarkan lebih dari 5.000 lowongan kerja, BPJS Ketenagakerjaan akan memastikan para calon tenaga kerja yang diterima nantinya terdaftar sebagai peserta aktif.
“Ketika mereka mulai bekerja, otomatis sudah dilindungi dari berbagai risiko, seperti kecelakaan kerja, kematian, atau hilangnya penghasilan. Perlindungan ini penting agar para pekerja dan keluarganya merasa aman,” katanya.
Selain pekerja formal, BPJS Ketenagakerjaan juga mendorong perluasan kepesertaan bagi pekerja sektor informal, seperti nelayan, pedagang, juru parkir, pengemudi ojek daring, hingga guru mengaji.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono agar pekerja informal itu juga mendapatkan perlindungan.
“Saat ini RT dan RW di Banyumas sudah terlindungi, dan ke depan kami akan menyasar guru ngaji serta petani muda,”katanya menjelaskan.
Menurut dia, program perlindungan bagi pekerja informal sangat penting sebagai bagian dari regenerasi tenaga kerja yang produktif dan berdaya saing.
Pada kesempatan itu, BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan santunan kepada enam ahli waris tenaga kerja dari perusahaan peserta pameran bursa kerja yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia.
Ia mengatakan mengatakan BPJS Ketenagakerjaan terus memperluas perlindungan bagi para pekerja lokal, termasuk para penderes getah kelapa yang menjadi salah satu sektor berisiko tinggi di Banyumas.
“Sampai saat ini sudah ada sekitar 7.000 penderes yang terlindungi dari total 21.000 pekerja. Kami berkomitmen untuk melindungi semuanya,” katanya.
Ramdhoni mengharapkan seluruh pihak, termasuk perusahaan dan masyarakat, semakin sadar akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan sebagai fondasi kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi daerah.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Purwokerto ajak kurir di Banyumas ikut jaminan sosial

