Semarang (ANTARA) - CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya menjelaskan pihaknya ingin UMKM lokal menjadi juara salah satunya melalu GoTo yang merupakan gerakan untuk meningkatkan daya saing melalui digitalisasi, karena era saat ini merupakan tantangan tersendiri bagi UMKM dalam memasarkan produk.
'Banyak yang menganggap, digitalisasi itu teknologi. Padahal sebenarnya digitaliasi itu hanya sarana. Jadi UMKM harus bertransformasi atau mengubah cara dalam hal pemasaran, produk, dan lain sebagainya," katanya dalam acara ‘Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia’ di Semarang secara daring, Kamis (9/12).
Ia menjelaskan Tokopedia tidak hanya memberi fasilitas lapak online, tetapi juga memberikan pelatihan dan pendampingan, memberikan panggung untuk promosi dan ekspansi pasar, serta menghadirkan solusi melalui teknologi untuk meningkatkan skala bisnis.
Beberapa inovasi pendekatan hyperlocal telah dilakukan seperti etalase yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah untuk mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat, sehingga UMKM memiliki kesempatan sama untuk tumbuh dan tidak perlu pindah ke Jakarta untuk menjadi juara.
Dari terobosan hyperlocal, Tokopedia mencatat ada pertumbuhan sekitar rata-rata transaksi tumbuh sekitar 1,5 kali lipat daripada kuartal III tahun 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu, yang artinya jumlah penjual Jateng di Tokopedia juga bertumbuh hampir 1,5x lipat, transaksi GoSend juga tumbuh 20 persen pada Agustus 2021 dibanding 2020, sedangkan transaksi GoFood melonjak 125 persen,
CEO GoTo dan CEO GoTo Financial Andre Soelistyo berharap lewat gerakan #BangkitBersama yang menggunakan pendekatan hyperlocal bisa memperkuat kontribusi Grup GoTo terhadap pemulihan ekonomi.
Komisaris Tokopedia Wishnutama menambahkan selama pandemi, lebih dari 4 juta mitra usaha bergabung di ekosistem Tokopedia, Gojek maupun GoPay dan total jumlah mitra usaha di ekosistem GoTo mencapai lebih dari 11 juta yang hampir seluruhnya UMKM lokal.
Gerakan #BangkitBersama mencakup berbagai program untuk meningkatkan kapasitas UMKM Jateng dari sisi produksi, pemasaran, branding hingga pengembangan usaha, misalnya, Sekolah Kilat Seller (SKS), Kelas Inkubasi UMKM GoTo bersama UNS dan berbagai pelatihan rutin yang dilaksanakan dengan berbagai dinas di tingkat kota, provinsi serta kabupaten di Jawa Tengah.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi tingginya kepedulian dari pemilik marketplace tersebut terhadap UMKM, apalagi kerja sama sebelumnya juga sudah pernah dilakukan.
UMKM tersebut antara lain Patrobas, Heritage Brass, Mbok Berek, bahkan toko kelontong lestari yang mengaku penjualannya meningkat drastis dan terbantu pemasarannya karena tak harus pergi ke pasar.
"Kita akan dorong untuk UMKM kita agar mereka menggunakan cara ini, dengan digital marketing agar mereka bisa tersebar kemana-mana sambil nanti kita dampingi, mereka bisa kita latih," kata Ganjar.
Berita Terkait
Walisongo Halal Center dan Bank Indonesia latih sistem jaminan produk halal bagi UMK
Minggu, 8 Desember 2024 9:47 Wib
Kemenkomdigi apresiasi 10 UMKM terbaik pada Business Matching 2024
Minggu, 8 Desember 2024 9:38 Wib
Menjunjung es teh setinggi langit
Jumat, 6 Desember 2024 7:33 Wib
Pemkot Pekalongan: PBN diikuti UMKM asal Jatim dan Jabar
Kamis, 5 Desember 2024 13:50 Wib
Pemkab Batang kenalkan objek wisata dan produk UMKM ke PKK Kabupaten Grobogan
Rabu, 4 Desember 2024 20:19 Wib
Mendulang cuan dari usaha bawang goreng
Minggu, 1 Desember 2024 9:36 Wib
Ipemi komitmen perluas pasar produk UMKM
Jumat, 29 November 2024 21:42 Wib
UMKM Kudus tawarkan sambal kering untuk hadapi lonjakan harga cabai
Jumat, 29 November 2024 16:14 Wib