Karanganyar (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan jaminan kebebasan beribadah bagi penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa di wilayahnya.
"Kalau panjenengan mau buat satu perayaan ibadah menurut kepercayaan panjenengan, insya Allah tidak ada yang ganggu. Selagi kita sama-sama menghormati, insya Allah tidak ada yang akan mengganggu panjenengan semua," katanya saat menghadiri Munas Himpunan Penghayat Kepercayaan di Kabupaten Karanganyar, Jumat.
Dia mengapresiasi semangat para penghayat kepercayaan dalam memegang teguh tradisi dan budaya peninggalan nenek moyang serta mengajarkannya kepada generasi penerus.
"Tak hanya kesenian, tapi adab, budi pekerti, serta nilai-nilai hidup yang luhur diajarkan oleh panjenengan semua. Itu adalah budaya yang tidak hanya kita lestarikan, tapi harus terus kita kembangkan," katanya.
Gubernur berharap munas penghayat kepercayaan dapat merumuskan masukan bagi pemerintah untuk meningkatkan upaya pelestarian kebudayaan.
"Saya yakin bapak ibu akan bisa membawa nilai-nilai kebaikan ini. Saya pasti mendengarkan itu, Pak Presiden Jokowi juga pasti akan mendengarkan," katanya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Penghayat Kepercayaan Romo Hadi Prajoko berharap para penghayat kepercayaan mendapatkan penguatan, pembinaan, dan perlindungan hukum dari pemerintah.
Para penghayat kepercayaan, ia mengatakan, juga mengharapkan jaminan kebebasan dalam melaksanakan ritual serta tradisi.
"Tujuh puluh tujuh tahun Indonesia merdeka, kami belum mendapatkan semacam hak-hak yang sama terhadap spirit yang hidup di Nusantara ini. Harapannya, ke depan Pak Ganjar bisa mengabulkan keinginan kami dalam melaksanakan tugas-tugas suci ke depan," kata dia.
"Pak Ganjar sosok yang sangat concern (perhatian) terhadap substansi dan martabat kebudayaan bangsa ini. Tentunya dia lahir di Karanganyar dan dia hidup dalam tradisi-tradisi Jawa yang sangat kental. Kami melihat dia tidak akan pernah lepas, dan tidak akan putus, dan tidak akan pernah memasung kebudayaan Nusantara ini," ia menambahkan.