Komunitas Sobat Srawung Temanggung bagikan takjil
Magelang (ANTARA) - Para pegiat muda mudi Komunitas Sobat Srawung Temanggung mewujudkan semangat keberagaman dan persaudaraan melalui kegiatan pembagian takjil kepada masyarakat yang hendak berbuka puasa.
Rilis Komunitas Sobat Srawung Temanggung diterima di Magelang, Sabtu, menyebutkan kegiatan tersebut berlangsung belum lama ini di dua lokasi, di kawasan perempatan Bank BCA Temanggung, dengan sasaran para pengguna jalan utama di tengah kota setempat.
Warga, terutama pengguna jalan, antusias menerima takjil yang dibagikan para pegiat komunitas muda mudi lintas agama tersebut.
Pendamping Komunitas Sobat Srawung yang juga pengajar Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Romo Martinus Joko Lelono mengemukakan bahwa melalui kegiatan tersebut mereka mewujudkan suka cita karena bisa berbagi dan merasakan kebahagiaan orang-orang yang menerima takjil.
Kalangan muda mudi setempat dalam komunitas itu melanjutkan kegiatan mereka dengan buka puasa bersama di salah satu warung di daerah setempat. Kegiatan antara lain diisi dengan tausiah dari seorang guru madrasah ibtidaiah setempat, Aqil Ramadhani.
Selain itu, mereka juga melakukan doa bersama lintas agama untuk perdamaian, keselamatan, dan keberkahan bagi semua umat manusia.
Pada kesempatan itu, Aqil menyampaikan apresiasi atas kegiatan Sobat Srawung, berupa pembagian takjil, buka puasa bersama, dan doa bersama karena memperkuat tali silaturahim antarumat beragama.
"Komunitas Srawung (Sobat Srawung, red.) orang muda lintas agama ini dapat menjadi salah satu alasan untuk merajut kebinekaan di antara pemuda," katanya.
Ia mengemukakan pentingnya kalangan pemuda lintas agama terus mengembangkan aktivitas positif mereka pada masa mendatang.
"Setelah dari buka bersama ini kita harus mengadakan pertemuan-pertemuan rutin supaya komunikasi dan jalinan hubungan antar-'member' (anggota) ini erat, dengan berolahraga misalkan," katanya.
Seorang pegiat Sobat Srawung Temanggung Carolinna Rika mengaku bangga karena bisa merasakan semangat kalangan muda mudi mewujudkan kebersamaan dalam perbedaan melalui kegiatan sosial kemanusiaan tersebut.
"Jadi semakin kita mengenal saudara kita yang berbeda, semakin asyik juga kita mengenal dunia," ucap dia.
Rilis Komunitas Sobat Srawung Temanggung diterima di Magelang, Sabtu, menyebutkan kegiatan tersebut berlangsung belum lama ini di dua lokasi, di kawasan perempatan Bank BCA Temanggung, dengan sasaran para pengguna jalan utama di tengah kota setempat.
Warga, terutama pengguna jalan, antusias menerima takjil yang dibagikan para pegiat komunitas muda mudi lintas agama tersebut.
Pendamping Komunitas Sobat Srawung yang juga pengajar Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Romo Martinus Joko Lelono mengemukakan bahwa melalui kegiatan tersebut mereka mewujudkan suka cita karena bisa berbagi dan merasakan kebahagiaan orang-orang yang menerima takjil.
Kalangan muda mudi setempat dalam komunitas itu melanjutkan kegiatan mereka dengan buka puasa bersama di salah satu warung di daerah setempat. Kegiatan antara lain diisi dengan tausiah dari seorang guru madrasah ibtidaiah setempat, Aqil Ramadhani.
Selain itu, mereka juga melakukan doa bersama lintas agama untuk perdamaian, keselamatan, dan keberkahan bagi semua umat manusia.
Pada kesempatan itu, Aqil menyampaikan apresiasi atas kegiatan Sobat Srawung, berupa pembagian takjil, buka puasa bersama, dan doa bersama karena memperkuat tali silaturahim antarumat beragama.
"Komunitas Srawung (Sobat Srawung, red.) orang muda lintas agama ini dapat menjadi salah satu alasan untuk merajut kebinekaan di antara pemuda," katanya.
Ia mengemukakan pentingnya kalangan pemuda lintas agama terus mengembangkan aktivitas positif mereka pada masa mendatang.
"Setelah dari buka bersama ini kita harus mengadakan pertemuan-pertemuan rutin supaya komunikasi dan jalinan hubungan antar-'member' (anggota) ini erat, dengan berolahraga misalkan," katanya.
Seorang pegiat Sobat Srawung Temanggung Carolinna Rika mengaku bangga karena bisa merasakan semangat kalangan muda mudi mewujudkan kebersamaan dalam perbedaan melalui kegiatan sosial kemanusiaan tersebut.
"Jadi semakin kita mengenal saudara kita yang berbeda, semakin asyik juga kita mengenal dunia," ucap dia.