Solo (ANTARA) - Sejumlah delegasi dari tujuh negara akan mengikuti Solo International Performing Arts (SIPA) 2022 di Solo pada September mendatang.
"Enam negara lain selain Indonesia yakni Spanyol, Turki, India, Malaysia, Korea Selatan, dan Singapura," kata Ketua Panitia SIPA 2022 Ira Kusumorasri di Solo, Rabu.
Ia mengatakan untuk Korea Selatan dan Turki masing-masing mengirimkan dua delegasi, sedangkan negara lain selain Indonesia masing-masing mengirimkan satu delegasi.
Dari Indonesia, dikatakannya, akan ada penampilan pelaku seni dari Riau, Medan, Banjarmasin, Pontianak, Solo, Temanggung, dan Bali.
"Pada 7 September kami akan menyelenggarakan wellcome dinner untuk peserta," katanya.
Baca juga: Pertunjukan SIPA untuk pertama kali digelar hybrid dan drive-in
Sementara itu, pada SIPA kali ini pihaknya menunjuk penari asal Banyumas yang hingga saat ini aktif mengenalkan tarian khas Solo ke tingkat dunia, Rianto.
"Alasan pemilihan Rianto karena sudah menjadi seniman tingkat internasional, ikut banyak festival di tingkat dunia tetapi beliau tumbuh, meniti karir di Solo, ketemu jodoh di Solo walaupun sekarang hidup di Jepang," katanya.
Bahkan di Jepang, dikatakannya, Rianto aktif mengelola sanggar seni Dewandaru Dance Company.
"Dewandaru Dance Company ini basic-nya Solo dengan gaya Mangkunegaran. Beliau orang Banyumas tapi aktif membawa tarian khas Solo ke Jepang dan dikembangkan di sana. Ini yang perlu diapresiasi, salah satu contoh hargailah apa yang kita punya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Rianto mengatakan hingga saat ini sudah mempersiapkan penampilannya.
"Secara konsep nanti akan ada fire dance, body painting untuk penari. Proses sudah berjalan dari minggu ini hingga nanti pertunjukan, termasuk latihan dengan penari lain. Selain itu, ada proses pembuatan musik dari mas Memet, yang sudah tahu dengan konsep yang akan dibawa nanti," katanya.
Baca juga: Penampilan penyanyi Endah Laras buka SIPA 2021
Baca juga: SIPA menangi Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020 Kategori Event
Baca juga: SIPA tingkatkan kecintaan masyarakat pada budaya