Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendorong semua organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD, serta pengusaha untuk membeli parsel yang berisi produk-produk dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai upaya menggerakkan perekonomian pelaku usaha kecil.
"Kami masih menunggu surat edaran dari Bupati Kudus terkait untuk melarisi parsel produk UMKM di Kudus," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Selasa.
Untuk memudahkan pembelian parselnya, kata dia, Disnaker Kudus juga sudah menyiapkan katalog parsel dari harga yang paling murah hingga yang paling mahal.
Harga parsel termurah, kata dia, mulai dari Rp150 ribu, sedangkan yang paling mahal sebesar Rp1 juta.
"Produk yang terdapat dalam parsel tersebut, merupakan produk khas Kudus mulai dari jenang, batik, sirup kulit nanas, keciput, wedang jahe merah, kopi muria, labu jipang, sirup menara dan masih banyak lagi," ujarnya.
Katalog parsel tersebut, kata dia, akan disebarluaskan, ketika sudah ada surat edaran dari Bupati Kudus.
Karena pemberian parsel terhadap atasan merupakan bentuk gratifikasi, maka diharapkan OPD yang membeli diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan atau petugas kebersihan maupun penjaga kantor.
"Jika hendak memberikan parsel terhadap bawahan, maka dibatasi nilainya tidak boleh lebih dari Rp200 ribu," ujarnya.
Pemkab juga mengajak para pengusaha di Kabupaten Kudus untuk ikut memborong parsel produk UMKM dengan harapan pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 bisa bangkit kembali dalam mengembangkan usahanya.