Semarang (ANTARA) - Pemerintah diminta segera mengambil langkah antisipasi terukur menyikapi sejumlah potensi ancaman lonjakan kasus positif COVID-19 pasca-Lebaran 2021.
"Temuan ribuan pemudik positif COVID-19 saat dilakukan tes acak di sejumlah lokasi penyekatan mudik harus disikapi dengan langkah antisipasi yang segera dan terukur," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Selasa (11/5).
Temuan tersebut sebelumnya diungkapkan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, pada Senin (10/5).
Airlangga mengungkapkan total ada 4.123 orang positif virus Corona di antara 6.742 pemudik, lewat tes acak yang dilakukan pemerintah. Data tersebut dihimpun dari 381 lokasi pos penyekatan mudik.
Menurut Lestari, indikasi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 juga terlihat dari laporan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) yang mencatat kenaikan bed occupancy ratio (keterisian bed perawatan - BOR) 30-35 persen di sejumlah rumah sakit di Tanah Air dalam sebulan terakhir.
Langkah antisipasi, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, juga harus dilakukan segera menyikapi ledakan kasus positif COVID-19 di negara tetangga Malaysia, serta ditetapkannya Bandara Changi, Singapura sebagai klaster baru penyebaran COVID-19.
Upaya pencegahan lewat kebijakan keimigrasian, ujar Rerie, bisa diupayakan untuk mencegah penyebaran virus korona dari negara tetangga itu.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, juga berharap sejumlah daerah bersiap untuk mengantisipasi ledakan jumlah kasus positif COVID-19, setelah terdeteksinya 4.123 orang positif korona di antara 6.742 pemudik.
Para pemangku kepentingan di pusat dan daerah, ujar Rerie, diharapkan mampu saling mendukung dalam melakukan testing, tracing dan treatments (3-T), untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 lebih luas lagi.
Rerie menegaskan, bila melihat potensi ancaman ledakan kasus positif COVID-19 datang dari dalam dan luar negeri, upaya antisipasi yang menyeluruh harus segera dilakukan.
Peningkatan pelaksanaan 3-T, kesiapan sistem pelayanan kesehatan, termasuk kesiapan para tenaga kesehatan, ujarnya, harus benar-benar dilakukan dengan baik untuk menekan potensi penyebaran kasus positif COVID-19 di tanah air.
Di tengah peningkatan ancaman ledakan kasus positif COVID-19, menurut Rerie, kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan seharusnya juga ditingkatkan.
Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, tegasnya, harus menjadi norma baru di keseharian masyarakat.
Rerie berpendapat, kombinasi kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan dan ketegasan para pemangku kepentingan menerapkan kebijakan pengendalian COVID-19, sangat diperlukan menghadapi kondisi saat ini.***
Berita Terkait
Polresta Banyumas tingkatkan patroli antisipasi perang sarung
Sabtu, 16 Maret 2024 5:32 Wib
Pj Gubernur Jateng siapkan rekayasa cuaca antisipasi banjir
Jumat, 15 Maret 2024 13:01 Wib
Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul
Jumat, 15 Maret 2024 10:01 Wib
BBWS siagakan alat berat di Tanggul Sungai Wulan antisipasi jebol
Jumat, 15 Maret 2024 1:44 Wib
Polres Kudus antisipasi balap liar di bulan puasa
Rabu, 13 Maret 2024 20:14 Wib
Puluhan remaja diamankan hendak perang sarung di Karangcegak Purbalingga
Rabu, 13 Maret 2024 11:20 Wib
Demak antisipasi DBD di desa terdampak banjir
Sabtu, 9 Maret 2024 21:55 Wib
BPBD Semarang pantau bronjong antisipasi banjir di Dinar Indah
Kamis, 7 Maret 2024 11:13 Wib