Banjarnegara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, hingga November 2020 telah membentuk 59 desa tangguh bencana atau destana guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Budi Wahyono di Banjarnegara, Jumat, menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menargetkan pembentukan 195 desa tangguh bencana.
"Kami berharap ke depan target tersebut akan dapat terpenuhi," katanya.
Baca juga: Tingkatkan kesiapsiagaan, Pemkab Banjarnegara perkuat program desa tangguh bencana
Dia mengemukakan bahwa di wilayah Banjarnegara ada 204 desa yang berisiko tinggi menghadapi bencana tanah longsor berdasarkan kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2018.
Dengan risiko bencana yang demikian, dia mengatakan, upaya mitigasi melalui pembentukan desa tangguh bencana menjadi sangat penting.
"Desa tangguh bencana diharapkan memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat dalam rangka mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana," katanya.
Melalui program desa tangguh bencana, dia melanjutkan, BPBD ingin meningkatkan kesiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di daerah tempat tinggal masing-masing.
"Kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana alam sangatlah penting, karena jika terjadi bencana alam di wilayah tempat tinggal, yang pertama bergerak adalah masyarakat itu sendiri," kata Budi.
Baca juga: BPBD Kudus bentuk empat desa tangguh bencana
Baca juga: Kurangi risiko bencana, Jateng percepat pembentukan Desa Tangguh Bencana