Gubernur Ganjar Pranowo menemui ratusan demonstran penolak Undang-Undang Cipta Kerja yang menggelar aksinya di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin.
Di hadapan demonstran yang berasal dari kalangan buruh, Ganjar mengaku sudah menyampaikan aspirasi terkait UU Cipta Kerja ke pemerintah pusat.
"Saya tahu perasaan panjenengan, maka saat terjadi keramaian ini, gak usahlah saya disuruh-suruh. Saya langsung telepon menteri dan menyampaikan aspirasi panjenengan semuanya," katanya.
Kepada sejumlah menteri itu, Ganjar menyampaikan bahwa UU Cipta Kerja ditolak oleh buruh, meskipun sampai sekarang semuanya belum memahami isi dari undang-undang itu.
"Buruh yang menolak kebingungan, kami juga tidak tahu, maka saya mendorong pemerintah pusat agar segera memberikan draf salinan undang-undang itu. Teman-teman jangan khawatir, Jakarta sudah mendengar suara dari Jawa Tengah," ujar Ganjar.
Ganjar mengapresiasi unjuk rasa yang digelar para buruh hari ini karena menurutnya aksi tersebut bisa menjadi contoh bagaimana cara menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dengan baik dan benar.
"Mereka izin baik-baik dan menyampaikan suara dengan cara yang baik pula, mudah-mudahan ini bisa jadi contoh. Jangan khawatir, kami berkomunikasi terus dengan pemerintah pusat untuk menyampaikan pendapat buruh," katanya.
Ganjar menegaskan pihaknya tidak melarang adanya demonstrasi menolak UU Cipta Kerja dan membuka ruang menyampaikan pendapat, bahkan dirinya juga mengajak perwakilan DPRD Jateng, Kapolda Jateng, dan Pangdam IV/Diponegoro untuk menemui buruh yang berunjuk rasa.
"Terbukti kan, kami bisa bicara baik-baik, tadi juga saya senang, mereka sadar protokol kesehatan. Mereka teriak-teriak pakai masker, jaga jarak, maka saya sampaikan, ayo damai, apalagi sekarang COVID-19, kan bahaya kalau terjadi outbreak karena kumpul-kumpul seperti ini. Saya itu selalu deg-degan kalau ada keramaian," ujarnya.
Ganjar akan terus mendorong pemerintah pusat segera menyampaikan draf salinan UU Cipta Kerja kepada masyarakat agar semua pihak bisa mempelajari dan memahami setiap pasal yang ditetapkan.
Politikus PDI Perjuangan itu juga telah membuka posko pengaduan kepada masyarakat yang ingin memberikan masukan atau berkonsultasi terkait dengan UU Cipta Kerja.
Ajak menyanyi dangdut
Saat menemui demonstran, Ganjar langsung naik ke mobil berpengeras suara dan mengajak para buruh untuk menyanyikan beberapa lagu dangdut.
Ada tiga orang buruh yang diajak Ganjar untuk menyanyi lagu dangdut.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar tak henti-hentinya mengingatkan agar buruh yang berunjuk rasa tetap menjaga jarak dan mengenakan masker, serta tidak merusak taman kota di depan gedung DPRD Jateng.
Sementara itu, Ketua KSPN Jateng Nanang Setyono mengapresiasi Gubernur Ganjar yang menemui langsung buruh saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.
"Kami apresiasi Pak Ganjar berani menemui buruh dan mengeluarkan pernyataan dukungan. Kami harap dukungan itu tidak hanya diucapkan, tapi direalisasikan dalam tindakan nyata," katanya. (LHP)
Baca juga: Ganjar duduk bersama pihak terkait bahas UU Cipta Kerja
Baca juga: Undip dorong kampus buka posko pengaduan UU Cipta Kerja