Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein meminta semua pihak untuk berkomitmen dalam mengeliminasi tuberkulosis (TBC) sehingga wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dapat terbebas dari penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian itu pada 2023.
"Jangan menunggu 2028, kalau bisa 2023. Saya percaya yang hadir di sini mempunyai kemampuan untuk itu, dan masyarakat waspada terhadap TBC," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Baca juga: Kenali gejala penyakit TBC sejak dini
Ia mengatakan hal itu saat membuka lokakarya tentang penyakit TBC yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas bersama Yayasan KNCV Indonesia yang dilanjutkan dengan pembentukan Tim Distric-Based Public Private Mix (DPPM) dan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) untuk Penanggulangan Penyakit.
Dia mengatakan kesehatan salah satu indeks kesejahteraan masyarakat karena hal itu akan menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan di suatu wilayah.
Menurut dia, banyak orang yang kurang mempedulikan penyakit TBC karena dianggap penyakit rakyat, padahal penyakit tersebut paling mudah penularannya dan paling lama penyembuhannya.
"Penyakit ini sangat berdampak terhadap aktivitas yang tidak maksimal pada penderitanya dan mengganggu orang di sekitarnya. Bayangkan, apabila ada di sekitar yang terus batuk," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan hingga saat ini di daerah tersebut terdapat 1.910 kasus penyakit TBC.
Oleh karena itu, pihaknya menargetkan eliminasi TBC pada 2028 guna mendukung program pemerintah pusat menuju eliminasi TBC pada 2030.
Baca juga: Dokter: TBC bisa sembuh asal jalani pengobatan rutin
"Pencegahan dan pengendalian penyakit TB/TBC tidak hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan, juga melibatkan seluruh elemen lembaga profesi yang berlatar belakang kedokteran maupun bukan. Koalisi Organisasi Profesi dalam Penanggulangan TB (KOPI TB) bersama Dinas Kesehatan harus berkomitmen dalam menanggulangi masalah penyakit tuberkulosis di Banyumas," katanya.
Ia mengharapkan dengan adanya kolaborasi antara KOPI TB, DPPM, dan Dinas Kesehatan dapat terbentuk suatu strategi sehingga semua kasus TBC dapat ditemukan dan diobati sesuai standar agar dapat menurunkan kasus tuberkulosis.
Dia menjelaskan upaya mencegah penularan TBC dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan penderita TBC, sedangkan bagi penderita diharapkan tidak bersin sembarangan dan diupayakan menggunakan masker.
"Untuk rumah agar ada ventilasi atau saluran udara yang baik dan penghuninya menjaga daya tahan tubuh. Itu karena dengan tubuh yang sehat akan terhindar dari bakteri Mycrobacterium Tuberculosis," katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen pencegahan TBC di Kabupaten Banyumas oleh Tim DPPM, Bupati Banyumas, kepala Dinas Kesehatan, perwakilan lembaga profesi, dan peserta lokakarya.
Berita Terkait
Siapkan Kurikulum Berbasis OBE, Jurusan Teknologi Informasi USM gelar Semiloka
Selasa, 6 Agustus 2024 19:26 Wib
Teknik Elektro USM gelar Lokakarya Kurikulum OBE
Senin, 29 Juli 2024 13:30 Wib
USM tuan rumah lokakarya "storyteing", hadirkan "trainer" dari USA
Rabu, 29 Mei 2024 15:26 Wib
Harlah Ke-10, Formakip gelar lokakarya pentingnya citra diri
Selasa, 14 Mei 2024 9:42 Wib
BIPA UMP gelar lokakarya tingkatan kompetensi pengajar
Sabtu, 16 Desember 2023 18:32 Wib
Orang Muda Ganjar gelar lokakarya inovasi olahan udang di Brebes
Senin, 10 Juli 2023 6:25 Wib
Hasil Lokakarya UIN Walisongo, awal Ramadhan tahun ini diprediksi sama dengan Muhammadiyah
Rabu, 15 Februari 2023 9:42 Wib
Cegah kekerasan anak melalui strategi perlindungan terpadu di desa/kelurahan
Kamis, 15 April 2021 4:24 Wib