Cilacap (ANTARA) - Warga Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dimbau untuk berhati-hati seiring dengan kemunculan buaya muara (Crocodylus porosus) di perairan Segara Anakan, kata Camat Kampung Laut Nurindra Wahyu Wibawa.
"Saya sudah mengumpulkan kepala desa dan meminta mereka untuk mengimbau warganya agar berhati-hati. Kami tidak melarang warga beraktivitas memasang jaring apung dan sebagainya, hanya mengimbau untik berhati-hati," katanya di Cilacap, Selasa.
Ia mengaku sempat melihat buaya muara tersebut dua hari berturut-turut dalam perjalanan pulang dari Kampung Laut menuju Cilacap dengan menggunakan perahu dinas, yakni pada hari Selasa (21/5) dan Rabu (22/5).
Menurut dia, pihaknya telah melaporkan kemunculan buaya muara tersebut kepada sejumlah instansi terkait yang ditindaklanjuti dengan patroli bersama namun reptilia itu tidak ditemukan.
"Kami melihat buaya muara itu di deretan hutan mangrove yang dikenal dengan sebutan Terobosan Buaya, dan lokasinya jauh dari permukiman warga. Hanya saja, di dekat lokasi kemunculan buaya tersebut merupakan tempat warga memasang jaring apung untuk menangkap ikan," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari warga Kampung Laut, daerah Terobosan Buaya sebelumnya merupakan habitat buaya.
Bahkan sekitar 15 tahun lalu, kata dia, seekor buaya berukuran kecil sempat terperangkap dalam jaring apung yang dipasang warga di perairan Segara Anakan.
"Sudah lama tidak ada buaya, tapi ini muncul lagi. Pertanyaannya, apakah buaya itu merupakan penghuni asli ataukan berasal dari daerah lain," katanya.
Terkait dengan jumlah buaya yang muncul di perairan Segara Anakan, Nurinda menduga hanya satu ekor karena buaya dalam foto yang diambil pada hari Selasa (21/5) memiliki ciri-ciri yang sama dengan buaya yang difoto pada hari Rabu (22/5).
"Panjang buaya itu sekitar 3 meter lebih sedikit," katanya.
Buaya muara tersebut mulai sering terlihat berenang di perairan Segara Anakan pada awal bulan Mei 2019.