Importir dari Medan tanam bawang putih di Magelang
Magelang (ANTARA) - Importir bawang putih PT Sentosa Indo Permata yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara, menanam bawang putih di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bermitra dengan sejumlah kelompok tani di Ngablak, lereng Gunung Merbabu.
Direktur PT Sentosa Indo Permata, Jimbrow, di Magelang, Senin, mengatakan pihaknya menanam bawang putih di areal seluas 25 hektare bermitra dengan para petani di Kecamatan Ngablak.
"Ini panen perdana di Desa Madyogondo. Di desa ini kami menanam 14,4 hektare dari total 25 hektare di Kecamatan Ngablak ini," katanya usai panen perdana bawang putih di Desa Madyogondo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan perusahaannya bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, terutama bawang.
Untuk bisa berpartisipasi dalam peraturan baru pemerintah di program swasembada bawang putih, pihaknya memilih untuk menanam komoditas itu di Ngablak.
"Pada awalnya sewaktu kami mau mengadakan kerja sama dengan kalangan petani di sini, kami mendengar bahwa di Ngablak sudah lama sekali tidak menanam bawang putih dan kami perusahaan pertama di sini," katanya.
Awalnya, pihaknya sempat ragu, tetapi setelah melihat langsung kondisi di Ngablak ternyata bagus dan mendukung untuk dilaksanakan penanaman bawang putih.
"Setelah beberapa kali kami ke ngablak untuk meninjau hasil penanaman bawang putih, kami melihat bahwa tanaman bawang putih di sini tumbuh dengan sangat bagus, daunnya hijau, dan para petani juga sangat disiplin dalam merawat tanamannya," katanya.
Pihaknya mengaku jarang menemui tanaman liar di samping tanaman bawang putih. Hal itu menunjukkan bahwa petani di daerah itu rajin dalam membersihkan gulma.
Ia menuturkan ketika akan panen, hasilnya di luar ekspektasi.
Ia menyebut hasil yang dicapai bagus sehingga merasa bangga akan hasil kerja keras petani setempat dalam budi daya bawang putih.
Ia berharap, ke depan bawang putih bisa menjadi salah satu andalan dari para petani untuk mendukung ekonomi masyarakat Ngablak, bahkan di Indonesia.
"Kami berharap semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang demi menyukseskan program swasembada bawang putih di Indonesia," kata dia.
Direktur PT Sentosa Indo Permata, Jimbrow, di Magelang, Senin, mengatakan pihaknya menanam bawang putih di areal seluas 25 hektare bermitra dengan para petani di Kecamatan Ngablak.
"Ini panen perdana di Desa Madyogondo. Di desa ini kami menanam 14,4 hektare dari total 25 hektare di Kecamatan Ngablak ini," katanya usai panen perdana bawang putih di Desa Madyogondo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan perusahaannya bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, terutama bawang.
Untuk bisa berpartisipasi dalam peraturan baru pemerintah di program swasembada bawang putih, pihaknya memilih untuk menanam komoditas itu di Ngablak.
"Pada awalnya sewaktu kami mau mengadakan kerja sama dengan kalangan petani di sini, kami mendengar bahwa di Ngablak sudah lama sekali tidak menanam bawang putih dan kami perusahaan pertama di sini," katanya.
Awalnya, pihaknya sempat ragu, tetapi setelah melihat langsung kondisi di Ngablak ternyata bagus dan mendukung untuk dilaksanakan penanaman bawang putih.
"Setelah beberapa kali kami ke ngablak untuk meninjau hasil penanaman bawang putih, kami melihat bahwa tanaman bawang putih di sini tumbuh dengan sangat bagus, daunnya hijau, dan para petani juga sangat disiplin dalam merawat tanamannya," katanya.
Pihaknya mengaku jarang menemui tanaman liar di samping tanaman bawang putih. Hal itu menunjukkan bahwa petani di daerah itu rajin dalam membersihkan gulma.
Ia menuturkan ketika akan panen, hasilnya di luar ekspektasi.
Ia menyebut hasil yang dicapai bagus sehingga merasa bangga akan hasil kerja keras petani setempat dalam budi daya bawang putih.
Ia berharap, ke depan bawang putih bisa menjadi salah satu andalan dari para petani untuk mendukung ekonomi masyarakat Ngablak, bahkan di Indonesia.
"Kami berharap semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang demi menyukseskan program swasembada bawang putih di Indonesia," kata dia.